SuaraBojonegoro.com – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji melakukan peninjauan langsung kesiapan pasokan BBM menghadapi libur Lebaran 2023 di SPBU-SPBU yang berada di jalur tol Pantura, Kamis (6/4). Peninjauan diawali di SPBU KM 57A, SPBU Pertashop, hingga SPBU KM 379A Grinsing. Sabtu (8/4/2023).
“Kami ingin memastikan kesiapan pasokan BBM di jalur Pantura menghadapi libur Lebaran 2023 Berdasarkan peninjauan di lapangan, secara umum Pertamina telah mempersiapkan pasokan BBM secara baik. Semoga semua berjalan sesuai prediksinya dan kalau tidak, harus ada cara lain agar pasokan BBM tidak terganggu,” ujar Dirjen Migas Tutuka Ariadji di SPBU KM 379A Gringsing, Batang, Jawa Tengah. Dalam peninjauan ini, Dirjen Migas didampingi Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, serta Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra.
Dirjen Migas menguraikan, PT Pertamina telah melakukan persiapan yang mencakup tiga hal utama yaitu pertama, memprediksi pola arus mudik dan arus balik dibanding tahun sebelumnya. Dari hasil investigasi, terdapat pola yang berbeda di mana pada tahun 2022 karena waktu libur yang pendek, puncak kebutuhan BBM hanya sebentar dan selanjutnya turun. Sedangkan untuk tahun ini, diperkirakan saat puncak akan lebih panjang sejalan dengan libur bersama yang lebih lama.
“Jadi dalam 1 atau 2 hari ke depan kebutuhan BBM akan mulai menanjak. Platonya agak panjang, baru turun lagi. Mungkin sekitar 2 minggu. Jadi polanya sangat berbeda, ini yang perlu diwaspadai,” kata Tutuka.
Oleh karena itu, Dirjen Migas telah mengingatkan Pertamina agar menyiapkan pasokan BBM dalam jumlah yang lebih besar.
Persiapan kedua, terkait infrastruktur dan SDM. Pertamina telah menyediakan fasilitas di TBBM, Depo hingga distribusinya di SPBU. Selain itu juga tersedia fasilitas monitoring seperti
command center yang bisa memantau coverage days BBM di masing-masing SPBU. “Command center bisa memonitor berapa coverage days sisa yang masih bisa ditolerir di masing-masing SPBU. Kalau sudah mau habis, BBM sudah harus dikirimkan. Ada sistemnya di sana,” katanya.
Untuk mempermudah pendistribusian BBM, telah disediakan pula fasilitas motorist dan mobil tangki stand by (SPBU Kantong) dalam jumlah mencukupi.
Kesiapan ketiga adalah menjalin kerja sama dengan instansi terkait seperti TNI, Polri untuk mendukung pendistribusian BBM saat puncak mudik dan arus balik. “Pertamina telah melakukan koordinasi dengan Polri kalau nanti pengiriman dengan tangki BBM kalau waktu lalu lintasnya cukup padat, perlu dikawal TNI-Polri,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, memaparkan bahwa untuk kesiapan Lebaran 2023, PT Pertamina telah melakukan pemetaan segmentasi transportasi. Untuk transportasi darat, kesiapan pasokan BBM sangat krusial karena mobilisasi masyarakat diperkirakan mencapai 123 juta jiwa.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak karena kita juga melihat mulai ada potensi-potensi wilayah yang menjadi konsentrasi pergerakan masyarakat. Sebagaimana telah disampaikan, setelah puncak mudik, kebutuhan BBM tidak langsung turun. Akan sedikit datar karena hari libur yang cukup panjang. Setelah libur juga diperkirakan ada kebutuhan mobilisasi lokal yang membuat demand BBM di wilayah tertentu agak tinggi,” jelas Ega.
Pertamina juga melakukan kesiapan BBM untuk transportasi laut dan udara dengan menyediakan BBM dalam jumlah cukup. Kebutuhan BBM diperkirakan akan meningkat Pelabuhan Bakauheni dan Gilimanuk. Sementara pasokan avtur telah ditingkatkan hingga 10% untuk Bandara Soekarno Hatta. Sedangkan bandara-bandara lainnya diperkirakan kebutuhannya meningkat sekitar 5-7%. (Red/Lis)