Dinas Kesehatan Bojonegoro Dapat Masker N95 Dari EMCL

SuaraBojonegoro.com – Operator Lapangan Migas Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan didukung penuh oleh SKK Migas  menyerah terimakan Masker N95 kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Selasa (21/4) bertepatan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro.

Kontribusi ini diserahkan kepada Dinas Kesehatan untuk membantu tenaga medis di Bojonegoro yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi COVID-19. Sebanyak 500 buah masker N95 diberikan kepada Dinas Kesehatan dan diterima secara simbolis oleh Muhammad Isnaini selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan.

“Dalam kondisi pandemi seperti ini, sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan. Maka dari itu, kontribusi ini akan sangat membantu kami di Dinas Kesehatan untuk terus berjuang mengatasi penyebaran COVID-19 dan melindungi tenaga medis kami di RSUD,” tutur Isnaini.

Baca Juga:  Hingga Hari Ini 4 Warga Bojonegoro Positif Covid-19

Isnaini, mewakili Dinas Kesehatan Bojonegoro menerima dengan baik dukungan yang diberikan EMCL kepada Dinas Kesehatan. Ia berharap, pandemi ini akan segera berakhir dan semua kembali normal agar warga Bojonegoro dapat kembali beraktivitas dengan nyaman, aman, dan damai.

EMCL bersama dengan SKK Migas berupaya untuk terus mendukung usaha pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Bojonegoro. Kontribusi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Bojonegoro agar seluruh elemen masyarakat bersinergi dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Rexy Mawardijaya, Humas dan Juru Bicara EMCL mengatakan, kontribusi ini merupakan komitmen perusahaan terkait kesehatan dari masyarakat di wilayah operasi Lapangan Banyu Urip. “Kami di EMCL mengambil tindakan untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Bojonegoro.” ungkap Rexy.

Baca Juga:  Orang Dengan PDP Di Bojonegoro Capai 10 Orang Total Meninggal 4 Orang

Ia menyampaikan saat ini operasi EMCL di Lapangan Banyu Urip berjalan normal dengan terus memperhatikan aspek keselamatan dan realibilitas operasi. (Lis/Red)