Reporter: Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Ditengarai ada perbedaan aliran Politik dalam Partai, salah satu ketua Badan Otonom PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kabupaten Bojonegoro yaitu ketua Sarbumusi (Sarikat Buruh Muslimin Indonesia) Tidak diundang dalam acara Konfercab (Konferensi Cabang) NU ke XXIII Bojonegoro.
Disampaikan oleh Ketua Sarbumusi Bojonegoro Sunaryo Abumain, bahwa dirinya tidak mendapatkan undangan , meskipun ketua salah satu Banom di keorganisasian NU. “Saya ketua Banom NU tapi saya tidak di Undag dalam acara konfercab, ” tutur Mbah Naryo, Panggilan Akrab Sunaryo Abumain, Minggu (30/12/18).
Disampaikan juga tidak diundnagnya dirinya dalam acara Konfercab NU, mbah naryo mengatakan karena dirinya berbeda aliran karena sebagai kader PPP (Partai Persatuan Pembangunan), bahkan Mbah Naryo juga menyatakan mundur dari Ketua Sarbumusi Bojonegoro.
Melalui Wathasapnya Mbah Naryo juga membeberkan perjalanan kepengurusan NU Bojonegoro selama dipimpin dr Cholid ubed ini tidak meninjukkan perkembangan yang signifikan. “Sebagai ormas kegamaan yang jamaahnya terbesar di Bojonegoro belum tampak program program keumatan yang menyentuh level bawah,” terangnya.
Bahkan mbah Naryo juga menyebutkan jika kegiatan rutin yang dilakukan oleh NU beserta banom banomnya dari dulu juga sudah ada dan terkesan tidak ada perkembangan. “Bagaimana evaluasi penilaian periode kepemimpinan nu yg berakhir 2018, Apakah berhasil ataukah gagal?,” Kata Mbah Naryo Sembari bertanya.
Dalam pernyataanya Sunaryo Abumain bahwa kepemimpinan yang di nahkodahi dr ubed gagal total dan dirinya juga memberikan beberapa fakta rasional diantaranya adalah PCNU telah gagal melakukan pembinaan ideologi NU khittoh terbukti NU di seret seret ke politik praktis terbukti arogansi NU sudah nekad merekomendasi cabup (Calon Bupati).
“jadi NU menjadi ormas semi politik, ini kalau tidak segera di luruskan sangat berbahaya untuk NU ke depan,” Terang Mbah Naryo. (Sas*)