SUARABOJONEGORO.COM – Sejak sepekan ini Sungai Bengawan Solo diduga mengalami pencemaran yang mengakibatkan ikan-ikan mati. Nurul Azizah selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, menuturkan bahwa dalam pemeriksaan awal Sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut mengalami penigkatan pencemaran minyak dua kalai lipat dari batas toleransi. Kamis (02/08/18).
Akibat pencemaran Sungai Bengawan Solo ini disarankan kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi melainkan hanya diperuntukkan untuk kebutuhan persawahan.
“Kewenagan Sungai Bengawan Solo ini tidak hanya terjadi di wilayah Bojonegoro, Akan tetapi terjadi mulai dari hulu,” katanya.
Nurul menegaskan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat ke Dinas Lingkungan Hidup Provinsi. Surat tersebut dilayangkan untuk bekerjasama dengan Dinas Kabupaten yang lain guna mengetahui sumber penyemaran tersebut.
“Kemarin mengirimkan surat kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi untuk kerjasama dengan Kabupaten yang lain untuk mengetahui sumber penyemaran,” ujarnya.
Akibat pencemaran Sungai Bengawan Solo beberapa pekan ini mengakibatkan beberapa warga di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo ini menjadi resah. Pasalnya para warga yang memanfaatkan Sungai untuk kebutuhan sehari hari khawatir dan merasa was-was jika memakai serta mengkonsumsi air Sungai tersebut.
“Kalau ikan-ikan pada mati ya takut juga mas,” kata Gito, salah satu warga Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.
Dirinya berharap pencemaran Sungai Bengawan Solo, ini dapat segera dapat ditangani oleh Dinas terkait dan sesegera mungkin menemukan solusi penyebap pencemaran tersebut.
“Kalau memang ada limbah yang menyebapkan pencemaran ya harus dapat sangsi dan teguran karena ini merugikan masyarakat khususnya masyarakat yang berada disekitar Bengawan Solo,” pungkasnya. (Bim/red).
Reporter : Bima Rahmat