Reporter : Sasmito
SuaraBojonegoro.com – Anggota Komisi III DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) Didik Mukrianto mengapresiasi kinerja Polres Bojonegoro yang melakukan giat tumpas narkoba (narkotika dan obat obatan terlarang) secara terus menerus, dan telah mengamankan beberapa kali pelaku pengguna narkoba di wilayah hukum Polres Bojonegoro.
Menurut Mas Didik (panggilan akrab Didik Mukrianto. red) kepolisan memang harus terus menerus melakukan kegiatan operasi dan juga pengawasan serta penangkapan terhadap siapa saja pelaku penyalahgunaan narkoba di Indonesia, pasalnya jika sedikit saja lengah maka akan semakin merusak dan menghancurkan masyarakat.
“Narkoba dan peredarannya seperti wabah, jika tidak langsung ada penindakan secara terus menerus maka akan membahayakan negara,” Kata Anggota DPR RI dari dapil IX Bojonegoro dan Tuban ini, Selasa (11/2/19).
Maka polisi, ungkap Mas Didik, juga harus terus bergerak agar bisa menangkap pengedar dan juga para bandar Narkoba, karena menurutnya ada penggunaannya tentu ada pengedarnya yang masuk wilayah Bojonegoro.
Diterangkan oleh Pria yang juga menjabat ketua Karang Taruna Pusat ini bahwa Narkotika dan obat-obat berbahaya, atau lebih beken disebut narkoba, merupakan senyawa yang memberi efek kecanduan bagi para penggunanya, baik secara mental maupun kejiwaan.
Dari data yang dihimpun SuaraBojonegoro.com bahwa dari sisi ilmu kedokteran,narkoba hanyalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa digunakan para dokter atau rumah sakit untuk membius pasien yang hendak menjalani operasi. Namun, masyarakat tampaknya ada yang salah kaprah mengartikan manfaat narkoba, sehingga menggunakannya melampaui ambang batas.
Hal ini yang kemudian memengaruhi susunan sistem saraf (neurologis), jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), kulit (dermatologis), dan paru-paru (pulmoner).
Maka dari itu bahaya narkoba juga memengaruhi psikologis seseorang, seperti hilangnya rasa percaya diri dan agitatif serta membawa pengaruh terhadap lingkungan sosial, seperti gangguan mental dan tindakan asusila.
Menurut para ahli psikotropika, serangan yang ditimbulkan setelah mengonsumsi narkoba, sangat bergantung dari jenis narkoba yang dikonsumsi. Narkoba jenis Opioid dapat mengakibatkan depresi berat, apatis, lelah berjalan, kehilangan nafsu makan sampai mual dan muntah. Sementara narkoba jenis kokain membuat denyut jantung bertambah cepat, rasa gembira berlebihan, banyak bicara kemudian gelisah, pergerakan mata tidak terkendali sampai penyumbatan pembuluh darah.
“Sekarang yang lebih banyak beredar adalah narkoba jenis sabu, membuat seseorang jadi paranoid, sulit berpikir serta pecahnya pembuluh darah jantung yang berujung pada kematian,” Terang Mas Didik.
Masih menurut mas Disik bahwa Perang modern tidak lagi menggunakan kekuatan senjata (hard power) seperti yang dibayangkan masyarakat kita selama ini, tetapi lebih cenderung pada perang proxi (menggunakan pihak ketiga sebagai pelaku perang), dimungkinkan juga bisa melalui narkoba. (Sas*)