Reporter : Sasmito
SuaraBojonegoro.com – Sebelumnya pernah mengalami harga yang tinggi untuk harga tembakau Rajangan saat panen, yaitu mencapai Rp.25 ribu perkilogramnya pada petikan ke 2 dari sawah, namun untuk tembakau jenis rajangan saat ini mengalami penurunan hingga mencapai Rp23 ribu perkilogramnya.
Tentu akibat penurunan harga tembakau ini sangat dirasakan dampaknya oleh petani tembakau di Desa Glagahwangi, Kecamatan Sugihwaraa, Kabupaten Bojonegoro, pasalnya meski pernah mencapai harga Rp25 ribu pun masih dianggap murah.
Menurut Maskur, salah satu petani tembakau di Desa Glagahwangi, bahwa dibanding dengan modal dan perawatan petani masih merugi dengan harga Rp25 ribu perkulogramnya, “Karena pola tanam, perawatan dan juga modal tanaman tembakau ini lain butuh waktu dan biaya yang banyak, sehingga jika harganya murah tentu petani merugi,” kata Maskur, Sabtu (24/8/19).
Untuk harga Daun tembakau pun juga dinilai sangat rendah oleh petani yaitu hanya Rp2.500 perkilogramnya, “masih sangat murah, jadi kami berharap pemerintah bisa membantu para petani untuk bisa menaikkan harga Tembakau,” tambah Maskur.
Saat ini tanaman Tembakau para petani di Desa Glaggahwangi ini mencapai pada petikan pertengahan, seharusnya harga harus bisa lebih tinggi karena kualitas juga lebih tinggi dan mahal. (Sas*)