Dandim Bojonegoro sampaikan Amanat Pangdam V Brawijaya Untuk Miliki Ketahanan Nasional

SuaraBojonegoro.com – Komando Distrik Militer (Kodim) 0813 Bojonegoro menggelar Upacara Bendera, Senin (19/9/2022), dihalaman Makodim setempat. Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup), Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arm Arif Yudo Purwanto, dan diikuti para anggota Militer maupun PNS jajaran Kodim 0813 Bojonegoro.

Membacakan amanat Pangdam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Nurchahyanto, M.Sc., Dandim 0813 Bojonegoro, menyampaikan bahwa upacara bendera memiliki makna penting sebagai sarana menjalin komunikasi antara Pimpinan, Staf dan Anggota, agar setiap kebijakan, petunjuk dan informasi dapat terdistribusikan serta dipahami secara seksama.

“Upacara Bendera Bulanan
yang kita laksanakan ini, hendaknya bukan dijadikan sebagai rutinitas dan acara seremonial semata. Namun dimaknai sebagai sebuah perwujudan penghormatan kepada pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya sebagai Kusuma Bangsa, sekaligus sebagai sarana untuk memelihara rasa nasionalisme yang ada pada diri kita masing-masing,” kata Pangdam dalam amanatnya.

Pangdam V Brawijaya juga menyampaikan, bahwa akibat terjadinya isu strategis global yang saat ini sedang mengemuka yaitu terjadinya krisis diberbagai negara yang diperkirakan akan menjalar ke negara-negara lain seperti kenaikan harga BBM di negara kita. Hal ini, akan memicu terjadinya kesenjangan sosial sehingga timbul demo unjuk rasa dan isu-isu lainnya.

“Terkait hal tersebut, saya minta seluruh prajurit Kodam V Brawijaya dan keluarga tidak terpengaruh, melainkan harus tetap optimis bahwa kita memiliki ketahanan nasional yang tangguh,” ujarnya.

Baca Juga:  Kodim Bojonegoro gelar Upacara Bendera Untuk Peringati Hari Pancasila

Oleh karenanya, Pangdam V Brawijaya berharap, sebagai alat negara, TNI AD akan terus mendukung program-program pemerintah untuk mengatasi berbagai persoalan dengan mensukseskan agenda besar bagi pencapaian percepatan penurunan angka stunting harus segera dilakukan secara masif terintegrasi dan tepat sasaran khususnya diwilayah Kodam V/Brawijaya.

Satu hal yang perlu diingat, masih menurut Pangdam, adalah bahwa ancaman non-militer di masa mendatang akan banyak memberi tekanan kepada survivability suatu bangsa, yang salah satunya adalah ketahanan pangan. “Menyikapi hal tersebut, saya juga telah mengeluarkan instruksi kepada satuan jajaran Kodam V Brawijaya agar memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif guna membantu masyarakat sekitar dan menjaga ketahanan pangan
nasional,” kata Mayjen TNI Nurchahyanto, M.Sc.

Pangdam V Brawijaya juga menyampaikan bahwa sebagai abdi negara kita harus benar-benar cermat dalam mengamati dinamika
sosial yang terjadi, bangkitkan kembali kemampuan deteksi dini, cegah dini, temu cepat dan lapor cepat terhadap gejala-
gejala yang sedang terjadi. Selanjutnya bangun kerjasama yang sinergi dengan Kepolisian maupun aparat pemerintah yang lain agar mampu mengantisipasi setiap potensi kerawanan yang mungkin timbul, serta melakukan langkah-langkah
pencegahan dan penanganan secara tepat.

Baca Juga:  Didampingi Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jatim Minta TNI - Polri di Tuban Peka Situasi Sosial & Politik Jelang Pilkada

Para prajurit Kodam V Brawijaya harus dapat membuktikan diri sebagai
prajurit profesional dengan tidak melakukan segala bentuk pelanggaran sekecil apapun, apalagi pelanggaran-pelanggaran berat seperti Desersi, THTI,
penyalahgunaan narkoba, asusila, penganiayaan, perkelahian, penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran werving.

“Oleh karena itu saya minta
kepada semua unsur pimpinan satuan jajaran Kodam V Brawijaya, agar senantiasa dan terus menerus menjadi contoh dan tauladan sekaligus mengawasi dan mengendalikan anggotanya dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Pangdam.

Diakhir amanatnya, Pangdam V Brawijaya menyampaikan pesan sebagai pedoman bagi setiap prajurit dan PNS Kodam V Brawijaya dalam mewujudkan tekad pengabdian kita kepada bangsa dan negara, sebagai
berikut ; Pertama, pelihara dan tingkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai wujud nyata dari Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, sekaligus sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas. Kedua, lestarikan nilai-nilai luhur perjuangan bangsa yang diwariskan oleh para pahlawan pendahulu kita dengan senantiasa bekerja keras dan bekerja nyata demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

“Ketiga, tingkatkan profesionalisme keprajuritan dengan senantiasa belajar, berlatih dan bekerja keras agar mampu menjawab tuntutan tugas kedepan yang semakin dinamis dan kompleks serta mampu mengawaki Alutsista modern yang kita miliki,” pungkas Mayjen TNI Nurchahyanto, M.Sc. (red/Lis)