Dahlan Iskan: Karya Buku Pangdam V Brawijaya Tidak Seperti Terbitan Instansi, Tapi Profesional

Surabaya, SuaraBojonegoro.com Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A., mengunjungi kantor Harian Disway bertempat di jalan Walikota Mustajab No.76, Ketabang Kecamatan Genteng, Surabaya. Disway merupakan sebuah perusahaan media milik Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Jum’at (13/1/2023).

Kedatangan Mayjen TNI Farid Makruf bersama Asintel Kasdam V/Brawijaya disambut hangat Dahlan Iskan dan jajaran direksi harian Disway, diantaranya, Direktur Utama, Tomy C Gutama, Direktur Keuangan Annie Wong, Komisaris  Taufiq Lamade, dan Wapemred Harian Disway Foan Widhiandono.

Dalam kunjungannya tersebut, Mayjen TNI Farid Makruf mengatakan maksud dan tujuannya datang ke kantor perusahaan media tersebut hanya ingin menjalin silaturahmi dengan mantan menteri BUMN Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus tokoh pers nasional. Menurut Pangdam, Dahlan Iskan merupakan sosok yang patut menjadi teladan terutama dalam hal penulisan jurnalistik.

Baca Juga:  Menjejak Kebijakan Santri Jadi Bupati di Tanah Blora

“Terima kasih pak Dahlan, sudah menjadi impian saya bisa bertemu langsung dengan pak Dahlan,” ujar Mayjen TNI Farid Makruf.

Selain mengagumi sosok Dahlan Iskan, Pangdam V/Brawijaya juga sering  membaca hasil karya jurnalistik milik Dahlan Iskan. Konon Jenderal asal Bangkalan tersebut juga menyelami dunia penulisan. Hal itu selaras dengan buku yang dihasilkan saat menjabat sebagai Danrem 132/Tadulako yang bertajuk “Tadulako, dari Mitos ke Realitas”.

“Kami sudah membaca bukunya. Luar biasa. Buku itu tidak seperti buku terbitan instansi, melainkan buku terbitan seorang profesional. Sangat menarik, karena Tadulako sendiri bukan menceritakan orang, tapi sebuah sosok,” ungkap Dahlan Iskan.

Dari situlah keduanya terlibat obrolan ringan. Diawal perkenalannya, Mayjen TNI Farid Makruf lebih banyak bercerita tentang pengalamannya di Medan tugas.

Baca Juga:  Indahnya Persahabatan Dalam “Senja Keemasan Peter A.Rohi”

Mulai dari penugasan dalam mengatasi radikalisme di Bima NTB, bencana alam banjir di Bima dan Gempabumi di Lombok serta menyelesaikan sengketa Tanah Mandalika). Penugasan itu pun berlanjut ke Sulawesi Tengah dalam kasus radikalisme dan terorisme serta  penanggulangan pasca bencana sulteng.

Mendengar paparan Pangdam V/Brawijaya, Dahlan Iskan mendukung  agar Pangdam V/Brawijaya terus bekerja, beraksi dan berperan sesuai tugasnya. Meski (dari cerita sebelumnya) tugas tersebut seharusnya dilakukan pemerintah, namun nyatanya Pangdam V/Brawijaya mampu menuntaskan problematika yang ada di masyarakat.

 

“Secara khusus kami meminta kepada Pangdam V/Brawijaya agar dapat menyelesaikan konflik klasik antara klub suporter bola Persebaya dan Aremania,” pinta Dahlan Iskan. Pertemuan itu kemudian ditutup dengan pemberian cinderamata. (Red/Lis)