Cegah Kekerasan Anak, Kemenag Bersama P3AKB Sampaikan Program SRA

Reporter : Lina Nur Hidayah

SuaraBojonegoro.com – Guna mencegah kekerasan dilingkungan satuan pendidikan ramah anak (SRA) , bertempat di Aula kemenag Bojonegoro pada hari ini Kamis (7/11/24) dilaksanakan sosialisasi pencegahan kekerasan melalui program satuan Pendidikan ramah anak (SRA) disekolah atau pondok pesantren.

Acara yang merupakan sinergitas kemenag Bojonegoro dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) tersebut merupakan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak, khususnya dilingkungan pesantren. Selain itu, juga dapat menekan angka perceraian di Kabupaten Bojonegoro yang pada tahun ini kian meningkat, salah satu upaya tersebut dengan mengadakan lomba keluarga samawa tingkat kabupaten dan pada hari ini menghadirkan 3 pemenang lomba samawa yang menjadi inspirasi bagi kita dalam membina keluarga samawa.

Sosialisasi ini diikuti sebanyak 149 peserta yang berasal dari Seluruh Kepala KUA kecamatan, dan perwakilan pengurus Pondok Pesantren di Kabupaten Bojonegoro.

Kegiatan dibuka oleh Abdul Wahid , Kepala kemenag Bojonegoro yang dalam
sambutannya menjelaskan tentang tingginya angka perceraian di Bojonegoro pada tahun ini, untuk itu perlu pemahaman terkait membina keluarga agar sakinah dan harmonis. Kamis (7/11/24)

Baca Juga:  Tingkatkan Kapasitas Guru BK, Kemenag Bojonegoro Gelar Workshop

” Banyaknya angka perceraian di Bojonegoro yang mayoritas disebabkan oleh faktor ekonomi, maka kami terus berupaya untuk melakukan pembinaan terkait pentingnya membentuk keluarga sakinah, ” Ungkap kepala kemenag Bojonegoro.

Disampaikan lebih lanjut oleh Abdul Wahid bahwa pada hari ini kemenag Bojonegoro melaksanakan dua kegiatan yakni penyerahan lomba pemenang keluarga samawa dan juga sosialisasi pencegahan kekerasan program SRA di sekolah ataupun pondok pesantren.

“Jadi hari ini ada dua kegiatan yang pertama penyerahan hadiah lomba keluarga samawa dan yang kedua sosialisasi pencegahan kekerasan melalui program SRA terhadap lingkungan pesantren, ” tambahnya.

Dalam acara ini juga menghadirkan Heru Sugiarto, Kepala Dp3akb Bojonegoro dan juga ketua dewan masjid Indonesia (DMI), Hanafi.

Dalam kesempatan ini Heru sugiarto menyampaikan bahwa kekerasan dalam anak dibagi menjadi beberapa jenis , salah satunya jenis kekerasan verbal yang meliputi pemukulan, kata-kata ejekan kasar dan juga ancaman, Psikologi atau emosional intimidasi serta manipulasi yang dapat merusak kesehatan mental pada anak dan tentunya berdampak besar bagi masa depan anak.

“Prinsip pesantren ramah anak lebih mengutamakan keselamatan dan keamanan lingkungan, bebas dari kekerasan dan intimidasi, menghormati hak anak, menghormati hal anak untuk belajar, anak mampu berekspresi ,bermain dan beristirahat, ” Ungkapnya.

Baca Juga:  Kementerian Agama Bojonegoro Memberikan Donasi ke Masyarakat dan Tenaga Kesehatan

Diterangkan lebih lanjut oleh Heru bahwa pesantren ramah anak memiliki lingkungan pendidikan keagamaan yang menghormati, melindungi dan memenuhi hal anak sehingga tercipta suasana aman dan mendukung tumbuh kembang santri.

“Pesantren ramah anak akan menciptakan suasana aman demi mendukung tumbuh kembang santri dan kami menyediakan psikolog untuk remaja di pesantren yang membutuhkan penanganan, seperti kenakalan remaja, ” Terang Heru.

Sementara itu, Plt Kasubag TU Kemenag Bojonegoro, Moch. Zainal Arifin juga menyampaikan bahwa melalui sosialisasi ini diharapkan pesantren di Bojonegoro lebih maju dan semakin berkualitas terhadap mutu pelayanan baik segi pengajar dan juga fasilitas yang dapat mendukung tumbuh kembang santri.

“Semoga pesantren di Bojonegoro semakin maju dan berkualitas sehingga santri dapat belajar dengan nyaman dan mendapatkan ilmu yang memadai sehingga dapat diterapkan di masyarakat, ” ungkap Moch Zainal Arifin. (Lin/red)