suarabojonegoro.com – Tipus atau demam tifoid adalah penyakit yang banyak menyerang penduduk Indonesia. Penyakit ini di sebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi (s.typhi). Bakteri ini sering berkembang pada lingkungan yang kurang bersih. Kebanyakan tipus menyerang pada anak-anak sampai dewasa, namun anak-anak memiliki resiko tinggi terkena penyakit tipus, hal ini di sebabkan karena mereka suka bermain dan tidak mengenal tempat yang kotor, sehingga bakteri ini dengan mudah menyerang mereka, oleh karena itu kita dapat mencegahnya dengan bagaimana kita memelihara kebersihan lingkungan. Pada era modern ini kita masih memiliki obat tradisional yang mudah di cari di manapun, obat ini ternyata mampu mengobati demam tipus. Yaitu dengan pengolahan cacing tanah.
Cacing tanah atau Lumbricus Rubellus adalah cacing yang biasa kita temui di tanah yang subur, meskipun sedikit mengerikan/menjijikkan cacing tanah mengandung kadar protein tinggi yaitu 58% – 78% dan kadar lemak yang rendah yaitu 3% – 10%. Protein yang ada dalam cacing tanah mengandung asam amino esensial. Cacing tanah mengandung banyak asam amino esensial dan non-esensial. Asam amino esensial yang paling tinggi, yaitu isoleusin (3,14% bahan kering), lisin (8,16% bahan kering), dan leusin (1,71% bahan kering). Sedangkan asam amino non-esensial yang mendominasi, yaitu asam glutamat (7,67% bahan kering) dan serin (14,52% bahan kering)
Ekstrak cacing tanah memiliki anti-elastase activity pada konsentrasi 5 sampai 20 mg/mL dimana tingkat inhibisi sebesar 53%. Pada percobaan aktivitas anti-MMP-1, ekstrak cacing Lumbricus rubellus menunjukkan tingkat inhibisi sebesar 72,90% pada konsentrasi 10 mg/mL.
Sedangkan pada percobaan efek menghambat enzim tirosinase, ekstrak cacing Lumbricus rubellus menunjukkan nilai inhibisinya sebesar 71,28% pada konsentrasi 0,25 mg/mL. Dari percobaan tersebut, ekstrak cacing Lumbricus rubellus potensial untuk digunakan sebagai cacing anti-wringkle agent.
Saat dilakukan uji coba pada pelet pakan mencit Swiss Albino dengan rasio 25% dapat menurunkan suhu tubuh sampai titik normal dalam waktu 5 hari, sedangkan dengan rasio 35% dalam waktu 3 hari dan pada rasio 50% suhu tubuh kembali normal dalam waktu kurang dari 24 jam.
Saat di uji coba pada tikus putih pun diberikan seduhan serbuk cacing tanah jenis Lumbricus rubellus secara oral dengan dosis 270 mg/ 200 gramBB dapat menurunkan demam akibat induksi debris sel Escherichia coli 0,1 mL/200 gramBB, sedangkan Pemberian seduhan serbuk cacing tanah Lumbricus rubellus secara oral dengan dosis 270 mg/200 gram BB ternyata dapat menurunkan demam pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi suspensi debris sel Shigella dysenteriae 1,1 mg/200 gram BB secara intramuskular.
Dari manfaat cacing tersebut kita dapat memanfaatkan ekstrak cacing sebagai obat dari penyakit tipus, kemudian di olah secara higenis untuk memanipulasi menset masyarakat pada umumnya dari menjijikkan menjadi bermanfaat, salah satunya dengan mengolahnya menjadi kapsul cacing tanah.
Cara mengolahnya sangat mudah sekali, adapun cara pembuatnya adalah pertama kita mencari cacing sebanyak empat cacing, biasanya cacing banyak di temukan pada tanah yang gembur dan subur, selanjutnya kita bersihkan cacing dari kotoran dan bersihkan perutnya juga, sesudah bersih cacing disangrai sampai kering, kemudian di tumbuk sampai halus, yang terakhir di masukkan ke dalam kapsul kosong. Empat cacing tersebut muat dalam 1 kapsul. Cacing sudah siap dikonsumsi, selain diolah jadi kapsul, bisa diolah juga menjadi serbuk saja dan disedu dengan air hangat.
Dengan demikian kita tidak perlu menggunakan obat obat kimia, kita dapat dengan mudah membuat obat tradisional sendiri di rumah, dan yang pasti dapat menghemat biaya pula.
*) Penulis Adalah Mahasiswi Ilmu Keperawatan. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadyah Malang.