Bupati Bojonegoro Pimpin Apel HAB Kemenag ke – 74

Reporter : Ahmad Fauzi

SuaraBojonegoro.com – Suara Bojonegoro Peringati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-74 yang jatuh pada 3 Januari. Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro gelar apel dengan tema, “Umat Rukun, Indonesia Maju” yang di pusatkan di alun-alun Kabupaten Bojonegoro.

Hadir pula Bupati Bojonegoro, DR. Hj Anna Muawwanah sebagai Inspektur upacara, sekaligus dihadiri oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Seketaris Daerah (Sekda) Bojonegoro, Kepala SKPD, Forpimda, Staf Ahli, Assisten Staf Ahli, Kepala Kantor Kementerian Agama, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Kementerian Agama; Pengawas Madrasah, Penyuluh Agama; Perwakilan Organisasi Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan para tamu undangan yang hadir.

Pada apel peringatan hari amal Bhakti ke-74, Bupati Bojonegoro menyampaikan terkait beberapa hal. Salah satunya pesan Menteri Agama Republik Indonesia, pada UU No 29 ayat 1 berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, ketentuan tersebut mengandung fundamental pembangunan. Kedua Negara secara aktif dalam Negara pancasila tidak diperkenankan dalam bentuk propaganda maupun ujaran kebencian. “Dengan segala hal pemerintahan, penguatan identitas keagamaan dan pemerintah tidak boleh dipisahkan,” paparnya.

Baca Juga:  Jabat Bupati Bojonegoro, Kekayaan Anna Muawanah Meningkat 28 Miliar, Dari Mana Sumbernya ?

Oleh karena itu Kementerian Agama hadir untuk melindungi para pemeluk agama. Dalam kebangsaan lagu Indonesia raya ditegaskan, bangunlah jiwanya untuk Indonesia raya. Maka
tugas Kementerian Agama untuk membangun manusia fundamental yang baik, fungsi agama dan pendidikan bisa berdiri.

Pada tanggal 3 Januari 1946, H. Moh rosidi Kepala Kementerian Agama Republik Indonesia pertama bersama para pendahulu, merevolusi fisik bangsa Indonesia. Sebagai bagian perangkat Negara dan pemerintahan berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa,
Penguatan identitas keagamaan dan pemerintah tidak boleh dipisahkan. Apabila dipisahkan akan menjadi radikalisme, oleh karena itu Kementerian Agama hadir untuk melindungi para pemeluk agama.

Dalam apel Hari amal Bhakti ke – 74, Bupati juga berpesan kepada seluruh peserta upacara, sekaligus memberikan apresiasi kepada para penerima penghargaan guru dan siswa berprestasi di lingkup Kementerian Agama Bojonegoro.

Baca Juga:  Pencak Silat di Bojonegoro Dapat Matras Dari Pemkab Bojonegoro, Mulai IPSI Kecamatan Hingga Perguruan

“Tanamkan bahwa bekerja merupakan suatu bentuk ibadah, untuk menjadikan ujung tombak prestasi kita untuk lebih produktif”, Kata Bupati Bojonegoro.

Dalam upacara Hari amal bakti ke 74 para peserta yang rata-rata pelajar ini terdapat 12 peserta yang mendapatkan penanganan medisĀ  di karenakan mengalami pusing-pusing yang langsung di tangani oleh Tim Palang merah Indonesia pungkas Prasetyo selaku koordinator forum relawan PMI Kabupaten Bojonegoro. (Fau/Red)