Bhyangkara Cup Untuk Memberikan Ruang Prestasi Bola Volley, Kades Respon Untuk Partisipasi

SuaraBojonegoro.com – Penyelanggaraan Kejuaraan Bola Volley dalam Kejuaraan Bhayangkara Cup 2024 yang digelar di GOR (Gedung Olah Raga) Dabonsia di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, yang digelar beberapa waktu lalu merupakan upaya dari pihak Penyelanggaraan untuk menciptakan kader generasi prestasi atau atlit atlit pemain bola volley di masyarakat.

Kegiatan kejuaraan Bola Volley Bhayangkara Cup ini juga mendapatkan dukungan dari beberapa kepala Desa di Bojonegoro melalui AKD dengan memberikan support bantuan atau partisipasi agar kegiatan Bhayangkara Cup ini menjadi ajang bergengsi dalam menciptakan kader atlit Bola Volley.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua AKD Kalitidu Imam Mawardi bahwa upaya kejuaraan Bhayangkara Cup merupakan ajang yang sangat baik untuk memberikan kesempatan dan motivasi bagi atlit bola volley di Bojonegoro, sehingga para kades di Bojonegoro dengan bangga dan respon untuk kegiatan kejuaraan Bola Volley Bhayangkara Cup 2024.

“Kami para kades sangat apresiasi dengan kegiatan kejuaraan Bhayangkara Cup 2024 sehingga kami memberikan partisipasi apalagi bola Volley sudah menjadi olahraga yang digemari masyarakat Bojonegoro,” Ujar Imam Mawardi, Selasa (6/8/2024).

Baca Juga:  Beredarnya Chat di Akun Wathsapp Tentang Penarikan Iuran Kepada Kades Di Baureno, Ini Penjelasan Camat!

Dijelaskan pula meski tidak semua kades ikut berprestasi dalam kegiatan Turnamen Bhayangkara Cup 2024, akan tetapi hal itu tidak mengurangi kemeriahan dan juga pelaksanaan Turnamen tersebut, “Tidak sedikit kades yang tidak ikut partisipasi, dan kita juga tidak melakukan pemaksaan terhadap kades untuk berpartisipasi,” tambahnya.

Selain itu bagi desa yang berpartisipasi mendapatkan tiket sebanyak 50 lembar x 5 pertandingan dan digunakan untuk menonton turnamen Bhayangkara Cup tersebut.

Sementara itu, Kades Jati Gede Kastari juga mengatakan hal yang sama, bahwa tidak ada pemaksaan atau intimidasi bagi kades diharuskan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, karena semua disampaikan oleh panitia untuk kades yang mampu memberikan partisipasi, dan nilai partisipasipun tidak sama antara desa satu dengan desa lainnya.

“Ya para kades kan yang paham menyesuaikan kemampuan desanya dalam merespon, sehingga ada yang berpartisipasi mulai dari Rp2 juta sampai Rp7 juta,” Jelas Kastari yang juga ketua AKD Kecamatan Sumberrejo.

Respon positif ini dikarenakan banyaknya minat masyarakat Bojonegoro yang terhadap olahraga Bola Volley, dan menjadi hiburan masyarakat, hal ini tampak ketika ada turnamen atau kejuaraan bola volley terlihat banyaknya antusias masyarakat yang menonton.

Baca Juga:  Anam Warsito : Tugas Perangkat Desa Bukan Pemungut PBB !

Beberapa Ketua AKD Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro ini juga menanggapi adanya informasi terkait dugaan intimidasi maupun paksaan untuk partisipasi dan harus membayar 5 kali lipat jumlah partisipasi dikatakan bahwa hal itu tidak benar, karena semua bantuan dari para kades merupakan partisipasi dengan harapan Olah raga Bola Volley yang saat ini menjadi favorit masyarakat Bojonegoro mampu memberikan semangat prestasi dan menelurkan atlit di Bojonegoro.

“Semua  karena keinginan masyarakat dan Kades tidak ada kewajiban, hal ini juga terlihat dari jumlah respon yang tidak sama, sesuai kemampuan masing masing, sehingga tidak benar jika ada paksaan apalagi dugaan intimidasi dari pihak tertentu, kalau ada kades yang merasa di intimidasi dan dipaksa silahkan disebut kades mana,” terang Imam Mawardi sembari bertanya.

Ketua AKD Kabupaten Bojonegoro sangat berharap dengan adanya kejuaraan atau turnamen bola volley akan mampu memberikan ruang prestasi olahraga kedepannya khususnya Bola Volley, dan mampu memberikan warga yang lebih baik dalam bidang olahraga di Bojonegoro. (Red*)