SuaraBojonegoro.com – Potensi migas menjadi hal yang sangat ramai dibicarakan, khususnya dikalangan pelajar dan mahasiswa. Migas di Kabupaten Bojonegoro menjadi industri yang menarik untuk dibicarakan, terutama dari segi kontribusi dan partisipasi mahasiswa.
Melihat pentingnya mengenalkan dan mendekatkan dunia migas pada para cendekiawan ini, maka SKK Migas Jabanusa dan PT Pertamina EP Cepu merasakan perlunya untuk menambah pengetahuan para mahasiswa. Hari Rabu, tanggal 25 September tahun 2019 ini, SKK Migas Jabanusa mengadakan kegiatan Kuliah Umum Pengelolaan Industri Hulu Migas: _Road To Giant Discoveries_ bersama Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro, bertempat di Vermillion Room, Hotel Dewarna Bojonegoro. Selasa (24/9/19).
Dengan pembicara Kepala Unit Percepatan Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB), Waras Budi Sentosa dan juga JTB Site Office & PGA Manager, Kunadi.
Sebelum itu, Dimas Ario Rudhy Pear sebagai Spesialis Dukungan Bisnis SKK Migas Jabanusa menyampaikan tujuan dari kegiatan adalah untuk memberikan pemahaman yang benar tentang industri hulu migas serta menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tiap mahasiswa UNUGIRI sehingga memahami mengenai pengelolaan industri hulu migas di Indonesia.
“Terlebih karena di Bumi Bojonegoro ini, terdapat Proyek Migas yang merupakan Proyek Strategis Nasional, seperti Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru dan juga terdapat Proyek Lapangan Banyu Urip, Lapangan Sukowati dan lain-lain.” Tambahnya.
Pemaparan mengenai Kegiatan Industri Hulu Migas di Indonesia sendiri disampaikan oleh Waras Budi Sentosa, sebagai Kepala Unit Percepatan Proyek JTB. “Mekanisme Perijinan Satu Atap bertujuan untuk sinkronisasi perijinan bekerjanya industri hulu migas di Indonesia. Selama masih berada di wilayah kekuasaan negara, masih menjadi otoritas negara untuk mengelolanya. Selama investor masuk, akan mengurangi investasi negara. Akan tetapi, kami di SKK Migas, akan tetap menjaga kedaulatan energi. Jadi jangan pernah kuatir mengenai hal kedaulatan energi.” Tambah Waras ketika menjawab pertanyaan dari mahasiswa.
Sementara itu dari PT Pertamina EP Cepu, materi mengenai generasi milenial dan perkembangan Proyek Jambaran-Tiung Biru disampaikan oleh Kunadi, selaku JTB Site Office & PGA Manager PEPC.
Kunadi menekankan peranan generasi milenial dalam industri hulu migas. “Mereka suka bekerja, gesit, akan tetapi mudah bosan.” Ujarnya.
Kunadi juga menjelaskan bahwa Pertamina juga merupakan salah satu perusahaan migas di Indonesia, juga mempunyai anak perusahaan yang bergerak dalam industri hilir migas, seperti adanya kilang dan juga BBM. Mengenai standar BBM, seperti bensin dan solar, sudah sesuai standar internasional. Untuk kendaraan baru, sebaiknya dapat menggunakan bahan bakar yang bagus juga, jadi disesuaikan.
Pertamina juga membuat green diesel, green avtur dan green gasoline. Bahan Bakar ini menggunakan bahan baku Kepala Sawit. Ramah lingkungan ini bermanfaat untuk menjaga kesinambungan energi di Indonesia dengan cara meningkatkan industri minyak terutama melakukan inovasi dengan bahan baku alami.
“Mengenai JTB, mempunyai kandungan gas sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF). Saat ini sedang mengerjakan Proyek Engineering, Procurement dan Construction Gas Processing Facility (GPF). Proyek EPC GPF berfungsi memproduksi gas dan kondensat dari Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru dengan produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD dan target gas onstream/komersil pada 2021 dengan sales gas sebesar 192 MMSCFD. GPF yang akan dibangun menggunakan teknologi dan dirancang guna mendapatkan keandalan operasi dan ramah lingkungan untuk berproduksi selama 25 tahun,” Jelas Kunadi.
Kegiatan Kuliah Umum ini, diikuti oleh sekitar lebih dari 250 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro dari Fakultas Sains dan Teknologi. Rektor UNUGIRI, Dr. H. Ridwan Hambali, Lc. MA menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya, karena SKK Migas Jabanusa dan PEPC berkenan menambah pengetahuan mahasiswa UNUGIRI, terutama pengetahuan di bidang migas.
“Alhamdulillah, kami dari UNUGIRI telah beberapa kali bekerjasama dengan SKK Migas – PEPC. Kami senang sekali dengan adanya partisipasi semacam ini, Insha Allah kedepan akan terus terjalin silaturahmi antara UNUGIRI, PEPC dan SKK Migas.” Pungkasnya. (Lis/SB)