Berjalan Puluhan Kilometer untuk Memastikan Keselamatan Masyarakat dan Keamanan Jalur Pipa Minyak

Reporter: Tim Advetorial

SuaraBojonegoro.com  Sudah lebih dari 20 tahun Muhamad Ali menjadi penjaga keamanan di objek vital nasional (obvitnas) di Blok Cepu. Kini, dia adalah bagian dari tim yang bertugas menjaga pipa minyak Lapangan Kedung Keris sepanjang 15 kilometer dan Banyu Urip sepanjang 72 kilometer.

Muhamad Ali, di usianya yang menginjak 53 tahun, masih kuat berjalan belasan kilometer. Setiap hari dia bangun pagi sekali. Memulai hari dengan berjalan menyusuri jalur pipa di kedua lapangan, melalui jalan setapak, pematang sawah, hingga menyeberangi sungai.

Sepanjang perjalanan, dia sering bertemu warga mengingatkan tentang pentingnya menjaga keselamatan di jalur pipa. Dia juga memastikan papan penanda bahaya berfungsi dengan baik. Harapannya, warga terhindar dari aktivitas membahayakan seperti melakukan aktivitas membakar di atas lahan pipa, menanam pohon berakar tunggak, melakukan penggalian dengan alat berat, menggunakan kendaraan berat melintasi jalur pipa, dan lain-lain.
Ali tidak sendirian. Dia bersama 24 petugas keamanan pipa dapat bergantian menyusuri jalur pipa mulai dari Kabupaten Bojonegoro hingga Tuban. Terdapat beberapa tim dalam sekali jalan, sehingga pengawasan oleh petugas bisa menjangkau seluruh lintasan pipa secara bersamaan.

Baca Juga:  Inspiratif, Mengubah “Limbah” Menjadi Berkah
*)Foto: Ali dan rekannya memastikan papan penanda bahaya masih bisa dibaca dan terlihat baik.

Sebagai warga Desa Leran yang merupakan tuan rumah dari Lapangan Kedung Keris, Ali bangga bisa berperan menjaga ketahanan energi nasional dari salah satu produsen minyak terbesar di Indonesia.

“Medan yang kita lalui penuh tantangan, bahkan tidak jarang kita menemui hewan berbahaya seperti ular serta cuaca, baik panas terik maupun hujan selama bertugas,” ucapnya.
Dia meyakini, pekerjaannya tidak hanya menjalankan tugas dari perusahaan, namun bagian dari pengabdian kepada negara sekaligus menjaga keselamatan masyarakat. Keyakinan inilah yang membuatnya terus bersemangat setiap kali akan berangkat menyusuri pipa.
Pipa Lapangan Banyu Urip berada di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, membentang 72 km di darat dan 23 km di laut. Pipa dipendam hingga sedalam 2 meter di dalam tanah, melintasi 56 desa dan 11 kecamatan.

Baca Juga:  EMCL Bersama Ademos Terangi Jalan Gayam - Beged
*)Foto: Terik dan hujan tetap dilalui para petugas keamanan demi memastikan tidak ada gangguan pada pipa dan memastikan masyarakat tetap selamat

Sedangkan pipa Lapangan Kedung Keris sepanjang 15 km dari Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu menuju Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Pipa ini juga ditanam ke dalam tanah dan melewati persawahan, ladang, melintasi sungai dan jalan, serta ada juga yang berdekatan dengan pemukiman. Sehingga kedua pipa ini memungkinkan untuk terpapar oleh aktivitas manusia.
Security Superintendent ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Harry K. Dianto, menjelaskan bahwa timnya sebagai ujung tombak pengamanan Obvitnas EMCL senantiasa menerapkan nilai-nilai keselamatan sebagai bagian dari budaya bekerja sehari-hari serta secara humanis mengingatkan akan potensi bahaya sehingga masyarakat terbangun kesadarannya dan ikut mendukung upaya EMCL dalam menjaga keamanan serta keselamatan di jalur pipa.
“Berkat dukungan masyarakat, kami bisa bekerja dengan aman dan selamat,” pungkas Harry. (Red/Adv)