Berharap Perusahaan Rokok Dapat Membeli Tembakau Petani di Bojonegoro

Reporter : Arum Sekar

SuaraBojonegoro.com – Tanaman Tembakau di beberapa wilayah di Kabupaten Bojonegoro, seperti di wilayah Kecamatan Sugihwaras, dan juga Baureno serta wilayah lainnya yang mulai berusia 20 hari dan bahkan ada yang lebih, para petani sangat berharap nantinya ketika panen dapat terbeli dengan harga yang sesuai dengan harapan petani dan juga kualitas tanaman tembakau.

Menurut Salah satu petani tembakau di wilayah kecamatan Sugihwaras, Roni bahwa dirinya dan juga petani yang lain merasa sangat optimis jika nanti harga tembakau akan tinggi, karena kualitas dan cuaca yang sangat mendukung.

“Kami para petani dibeberapa wilayah kecamatan sugihwaras sangat optimis harga tembakau nanti bisa mahal,” kata Roni kepada suaraBojonegoro.com.

Baca Juga:  Atlet-Atlet Bojonegoro di Porprov Jatim 2019 Di Berangkatkan Wabup

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Bojonegoro Mochlasin Afan berharap ada sinergi pemerintah dalam hal ini dinas pertanian juga bisa melakukan komunikasi dengan pihak pihak terkait baik perusahaan rokok maupun gudan gudang tembakau serta pengusaha tembakau untuk bisa membuka peluang para petani guna menjual tembakau hasil panen mereka.

“Dari hasil Penyampian para petani di lapangan bahwa yang menjadi keluhan pada tahun tahun sebelumnya saat panen tembakau harganya anjlok dan pembelian dalam jangka waktu singkat, hal ini yang harus di kaji dan menjadi bahasan bagaimana para perusahaan bisa membeli tembakau petani namun tepat pada waktunya,” Jelas Mochlasin Afan yang juga anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRD Bojonegoro ini.

Baca Juga:  Deklarasi Antihoaks yang Masif dan Budaya Literasi

Dirinya juga meminta kepada pemerintah untuk melakukan pendampingan bagi petani tembakau dalam proses tanam hingga pemetikkan daun hingga hasilnya bisa menguntungkan petani dilapangan.

Karena selama ini petani tembakau pada petik pertama dan kedua akan mengalami harga yang murah, namun pada saat panen pada pemetikan daun ke empat dan seterusnya banyak tengkulak yang sudah tutup dan tidak membeli tembakau petani baik daun maupun rajangan.

“Kami berharap tidak ada permainan sistem pembelian tembakau pada petani sehingga tidak merugikan petani tembakau,” Tambah Mochlasin Afan.

Harapannya sinergi antara pemerintah dan perusahaan pengelolaan tembakau atau perusahaan rokok bisa terjadi dan memberikan kontribusi bagi para petani saat panen tembakau. (Rum/Sas)