Berbakti kepada kedua orang tua kita memanglah sebuah keharusan bagi kita sebagai anak, karena merekalah kunci dari segala apapun yang kita lakukan di dunia ini dan juga di akhirat nanti. Nah berbicara tentang kebaktian terhadap orang tua, kali ini satubahasa ingin memberikan contoh ceramah atau contoh kultum tentang berbakti kepada kedua orang tua, yang selengkapnya dapat anda baca di bawah ini.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Selain tanggung jawab, orang tua juga mempunyai hak yang besar atas diri kita, merekalah yang berjuang sejak awal kehidupan kita dengan memelihara, membesarkan dan mendidik kita. Hak orang tua dengan berbakti kepada keduanya bahkan menduduki peringkat kedua setelah perintah untuk tidak menyekutukan Allah:
 “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia”. (QS. al-Isra/ 17: 23)
Besarnya jasa dan peran dari orang tua pada kita sehingga tidak mungkin bagi kita bisa membalas jasanya. Nabi SAW. bersabda:
لَا يَجْزِيْ وَلَدٌ وَالِدًا إِلَّا أَنْ يَجِدَهٗ مَمْلُوْكًا فَيَشْتَرِيَهٗ فَيُعْتِقَهٗ
“Seorang anak tidak akan mapu membalas jasa orang tuanya kecuali jika ia mendapatinya menjadi budak lalu ia membelinya dan memerdekakannya”. (HR. Muslim)
Dikisahkan bahwa Ibnu Umar melihat seorang laki-laki yang menggendong ibunya. Ia dan ibunya melakukan thowaf mengelilingi ka’bah. Lelaki tersebut lalu berkata: “Wahai Ibnu Umar, apakah menurutmu saya telah bisa membalas kebaikan ibu saya?” Beliau menjawab: “Tidak, meskipun dengan satu pemberian di antara pemberian-pemberiannya. Tetapi engkau telah berbuat kebaikan. Dan Allah akan membalasi amal yang sedikit dengan pahala yang banyak”
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.

Di antara bentu bakti kepada orang tua yang bisa kita lakuakan adalah:
1.    Berakhlak baik kepada orang tua. Misalnya dengan berkata lembut dan merendahkan diri kepada orang tua. Bahkan jika mereka kafir sekalipun. Seperti yang terjadi pada sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, ibunya memboikot diri tidak mau makan dan tidak mau minum selama dua hari dan dua malam agar Sa’ad luluh dan kembali kepada kekafiran. Lalu Sa’ad mendatangi ibunya dan berkata: “Wahai ibu, sekiranya engkau memiliki seratus nyawa lalu keluar satu persatu di hadapanku, maka saya tetap tidak akan meninggalkan agamaku. Makanlah jika engkau berkehendak atau tetap tidak mau makan” (Tafsir al-Baghawi Juz 5/ 188)
2.    Menjaga hubungan silaturrahmi. Orang yang paling berhak untuk dijaga tali silaturahminya adalah ibu dan ayah kita. Upayakan untuk memberi kebaikan dan manfaat bagi mereka. Bahkan jika mereka kafir. Sebagaimana kisah Asma’ bin Abi Bakar yang berkata: “Ibuku datang menengokku, padahal pada zaman Nabi, beliau masih seorang wanita musyrik. Maka saya datang meminta fatwa Rasulullah SAW. Saya bertanya: “Sesungguhnya ibuku telah mengunjungiku sedangkan ia punya pengharapan. Apakah saya boleh menyambung hubungan dengan ibuku?” Beliau menjawab: “Ya, jagalah hubungan dengan ibumu” (HR. Bukhari)
3.    Mendoakan kedua orang tua. Rasulullah SAW. bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِى الْجَنَّةِ فَيَقُوْلُ يَا رَبِّيْ أَنّٰى لِيْ هٰذِهٖ فَيَقُوْلُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla benar-benar mengangkat derajat seorang hamba di surga. Lalu ia bertanya: “Ya Tuhanku, apa yang menyebabkanku demikian?” Allah berfirman: “Karena istighfar anakmu untukmu” (HR. Ahmad)
4.    Bersedekah untuk mereka
Bersedekan dengan niat dihadiahkan kepada orang tua yang telah meninggal, Insya Allah akan sampai dan bermanfaat untuk mereka. Diceritakan dari sahabat Ibnu ‘Abbas RA. bahwa Sa’ad bin Ubadah RA. ditinggal mati ibunya saat ia tidak berada di sisinya. Ia berkata:
يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ أُمِّيْ تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهٖ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإِنِّيْ اُشْهِدُكَ أَنَّ حَائِطِيَ الْمِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا
“Ya Rasulallah, Ibuku telah meninggal saat aku tidak berada di sisinya, apakah bermanfaat baginya jika saya bersedekah sesuatu untuknya?” Beliau menjawab: “Ya” Sa’ad berkata: “Maka saksikanlah, bahwa kebunku yang penuh buah itu sebagai sedekah untuknya” (HR. Bukhari)
5.    Menyambung hubungan baik dengan sahabat orang tua. Rasulullah SAW. bersabda:
إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ اَهْلَ وُدِّ أَبِيْهِ
“Sesungguhnya termasuk berbakti yang paling baik adalah seorang anak yang menyambung hubungan dengan keluaraga yang dikasihi bapaknya” (HR. Muslim)

Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Demikianlah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk berbakti kepada orang tua. Baik saat keduanya masih hidup maupun sudah meninggal. Semoga kita dapat menjadi anak-anak saleh yang tahu berbakti kepada orang tua kita. Amin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Wassalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh.

Sumber: satubahasa
Foto: Ilustrasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *