BOJONEGORO, SB.com – Ditangan kreatif Sumiati, buah belimbing dapat diolah menjadi aneka minuman. Salah satunya adalah sirup belimbing segar. Meskipun cara pembuatannya masih manual. Namun sirup belimbing buatan Sumiati ini sudah terjual hingga Jakarta.
Kepulan asap kenalpot kendaraan dan teriknya matahari siang itu menemani perjalanan saya ke rumah Sumiati Desa Ngeringinrejo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Ibu rumah tangga berumur 52 tahun ini merupakan pembuat sirup belimbing yang aktif produksi di desa setempat. Ia mulai membuat sirup belimbing sejak tahun 2000 an.
Rumah produksinya cukup sederhana. Di rumah berdinding tembok berlantaikan keramik, ibu dua anak ini memproduksi sirup belimbing segar. Tak banyak yang membantunya. Sumiati sendirian saat mengolah belimbing matang segar ini menjadi sirup. Warna sirup belimbing kuning keemasan. Warna khas belimbing desa setempat. “Bahan bakunya dari belimbing warga sekitar,” ujarnya disela-sela pembuatan sirup.
Akhir tahun 1999, Sumiati berfikir bagaimana buah belimbing dapat dijadikan olahan lain. Seperti sirup belimbing. Akhirnya Sumiati berseta teman-temannya pun sepakat membuat sirup. Beberapa pelatihan pembuatan sirup pun diikuti. Misalnya pelatihan pembuatan sirup di Kabupaten Blitar, Malang, Tulungagung dan Nganjuk. “Hasil dari pelatihan, kami praktekan di rumah,” kata Smiati.
Proses pembuatan sirup tak langsung jadi. Artinya awal pembuatan sirup, rasa sirup dan adonan sirup masih belum sempurna. Warna sirup masih belum menyerupai belimbing, encer, dan rasanya tidak seperti sirup belimbing. Namun hal itu tak membuat Sumiati dan teman-temannya patah semangat. Studi banding pun dilakukan di beberapa kabupaten. Seperti Nganjuk dan Malang.
Nah, dari situlah Sumiati mendapat inspirasi baru supaya sirup buatannya sempurna. Hasil dari studi banding, ternyata hanya kurang beberapa bahan tambahan. Setelah dicoba, hasilnya pun cukup menggembirakan. Warna sirup kuning keemasan, sirup agak mengental dan rasanya pun tidak kalah mengesankan. “Saat itu, benar-bernar senang dengan hasilnya. Artinya usaha saya tidak sia-sia,” ujar Sumiati.
Sebelum belimbing segar itu menjadi sirup, mula-mula puluhan belimbing tersebut dicuci bersih dengan air bersih. Setelah itu, pangkal belimbing dikupas satu persatu. Setelah di kupas, belimbing dipotong-potong menjadi beberapa bagian berukuran kecil. Sementara mesin penghalus buah atau blander disiapkan. Potongan-potongan kecil belimbing pun dimasukan ke mesin penghalus. “Satu kilogram belimbing, menghasilkan tiga botol berukuran 800 mililiter sirup,” katanya sembari menunjuk botol sirup.
Setelah belimbing dihaluskan, sari belimbing disaring. Diletakkan di teko air berukurang satu liter. Sebelum direbus, sari buah belimbing dimasukan didalam panci. Beberapa resep tamabahan pun dimasukan ke dalam panci. Racikan sirup komplit. Api kompor pun dinyalakan. Proses perebusan memakan waktu 30 menit. “Direbus dan sesekali diaduk, supaya adonan sirup menyutu,” kata Sumiati.
Setelah 30 menit, panci berisikan sirup diangkat dan diletakkan di lantai. Beberapa botol sirup pun dipersiapkan. Dicuci dan direbus hingga bersih. Botol sirup direbus supaya tidak ada bakteri dalam botol. Beberapa menit kemudian, sirup hangat dimasukan botol satu persatu. “Setelah semuanya beres, baru kita kemas. Cara pengemasan pun masih manual,” katanya sembari memasukan sirup kedalam botol.
Harga satu botol sirup ia jual seharga Rp 20.000 hingga Rp 30.000. Sementara, 1 kilogram (kg) belimbing (bahan baku) seharga Rp 7.500. Olahan sirup milik Sumiati, selain dibeli masyarakat setemapat, beberapa pejabat di Bojonegoro pernah membeli sirup miliknya. “Orang-orang dari Jakarta juga pernah pesan sirup disini. Rasanya ya seneng banget,” ujarnya. Meski demikian, Sumiati mengaku kendalanya saat ini adalah pemasaran. “Bahan baku tidak menjadi kendala,” ujarnya.
Sementara pemasaran sirup miliknya baru sebatas jaringan teman. Sedangkan ia tidak memiliki cukup kemampuan untuk menjual secara online. Tapi kedepannya Sumiati bakal menggunakan media sosial untuk mempromosikan sirup bilimbing olahannya. “Berharap pemerintah dapat membantu terkait pemasaran produk sirup belimbing ini. Sehingga ekonomi kreatif pun bisa cepat tumbuh disini,” tutupnya. [yud]
Reporter: Wahyudi