Bantu Atasi Kesulitan Air, Relawan Wahono-Nurul Droping 24 Ribu Liter Air Bersih di 3 Desa di Kecamatan Purwosari

SuaraBojonegoro.com – Kemarau Panjang di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang terjadi dibeberapa desa di Kabupaten Bojonegoro membuat masyarakat yang wilayahnya sudah kesulitan sumber air bersih, mereka merasa resah dan harus menunggu bantuan air bersih atau terkadang harus membeli air untuk keperluan sehari hari seperti memasak, mencuci dan mandi.

Mengetahui hal tersebut, Relawan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Wahono – Nurul Azizah, mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi ke warga untuk mengirimkan bantuan air bersih dibeberapa titik di desa yang mengalami kesulitan air bersih.

Relawan Wahono – Nurul, Ali mengatakan bahwa pihaknya setelah mendapatkan data wilayah di Bojonegoro yang mengalami kesulitan air, lalu melakukan Droping air bersih sebanyak 24 ribu liter di tiga desa di Kecamatan Purwosari.

Baca Juga:  PSHT Rayon Pacing Gelontor Air Bersih Untuk Warga Yang Membutuhkan

“Ini sudah ke sekian kalinya kami selaku relawan Wahono – Nurul membantu warga yang kesulitan air bersih karena sumber air di desa mereka sudah tidak keluar lagi, dan kali ini kita kirim air di Desa Tinumpuk, Ngrejeng, dan Kaliombo di Kecamatan Purwosari,” Tetang Ali, Sabtu (7/9/2024).

Dikatakan juga bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan sosial yang mana agar warga bisa terbantu untuk mendapatkan air bersih saat musim kemarau.

Salah satu warga Sukaesih mengatakan bahwa dirinya sangat terbantu dengan adanya bantuan air bersih di wilayahnya, karena sejak beberapa Minggu wilayahnya sudah mulai sulit air bersih.

“Alhamdulillah Mas Wahono dan Bu Nurul mengirimkan bantuan air sehingga dapat membantu kami saat kesulitan air bersih seperti saat ini,” Kata Warga Ngrejeng ini.

Baca Juga:  Pilbup Bojonegoro, Kang PD Nunggu Hasil Resmi KPU

Dirinya berharap kedepan ada program ketika Setyo Wahono dan Nurul Azizah terpilih jadi Bupatindna wakil Bupati Bojonegoro untuk memberikan sumber air yang dapat membantu warga saat musim kemarau. (Rum/Red)