Atasi Limbah Pertanian, Mahasiswa Unigoro Sulap Tongkol Jagung Jadi Hand Sanitizer

SuaraBojonegoro.com – Dalam upaya mengurangi kuantitas limbah tongkol jagung di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, Tim mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro) yang lolos diprogram Kreativitas Mahasiswa dalam Bidang pengabdian masyarakat menemukan ide cemerlang untuk membuat Hand Sanitizer dari Tongkol jagung

Kegiatan yang diketuai oleh Novia Fajarwati dari Program Studi Kimia ini mengadakan pelatihan kepada Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kawengan, Kecamatan Kedewan, agar bisa memberikan manfaat dan bisa dirasakan oleh masyarakat banyak dari dampak kegiatannya tersebut.

Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 26 Agustus 2022 di Balai Desa Kawengan dengan peserta 16 orang, dengan melakukan pengolahan salah satu limbah pertanian yang melimpah di Desa Kawengan yaitu berupa Tongkol Jagung yang diubah menjadi bahan yang dibutuhkan oleh masyarakat diberbagai lapisan dan dunia yaitu Hand Sanitizer.

Baca Juga:  Kenalkan Investasi, Doktor Cantika Beberkan Strategi Keuangan Gen Z di Unigoro

“Kami berupaya memberikan manfaat dalam kegiatan kami ini dengan segala ide dan pengetahuan kami untuk kepentingan masyarakat,” Ucap Novia Fajarwati kepada awak media, Rabu (21/9/2022).

Tri Widiyanti Duwi Rahayu selaku Ketua Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) mengatakan bahwa limbah tongkol jagung belum dimanfaatkan secara maksimal dan dibiarkan hingga menimbulkan bau busuk. Maka dari itu, Tim Pengabdi yang terdiri dari Novia Fajarwati, Amalia Rohsaita, dan Windi Pangesti Kusumaning Tiyas membuat terobosan baru untuk membuat hand sanitizer dari limbah tongkol jagung.

Pelatihan yang diadakan berupa prosedur pembuatan bioetanol dari tongkol jagung, kemudian bioetanol yang diperoleh dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan hand sanitizer.

Baca Juga:  Doktor Cantika Bagikan Tips Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Internasional di Unigoro

Pelatihan ini disambut hangat oleh masyarakat Desa Kawengan karena memiliki dampak positif untuk lingkungan di Desa Kawengan. Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kawengan yang mengikuti pelatihan juga memiliki antusiasme yang tinggi untuk memperhatikan demonstrasi dari Tim Pengabdi dan melakukan praktik pembuatan secara langsung.

Kepala Desa Kawengan, Sapto Pudjiono berharap agar program ini mampu mengurangi limbah tongkol jagung dan menjadi usaha baru bagi masyarakat Desa Kawengan.

“Dengan adanya program ini bisa menambah pengetahuan masyarakat desa kawengan dalam memanfaatkan limbah tongkol jagung agar memiliki daya guna serta nilai yang tinggi,” Pungkas Kades Kawengan. (Rum/Lis)