Reporter : Waluyo Wahyu Utomo
SuaraBojonegoro.com – Dengan jumlah Sisa Lebih Pembelanjaan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) (SILPA) Kabupaten Bojonegoro yang besar ternyata kemiskinan juga masih sangatlah tinggi di kabupaten yang terkenal dengan slogan ” PINARAK BOJONEGORO”, Senin (31/07/2023).
Dalam Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Bojonegoro Tahun 2023 untuk SILPA tahun 2022 yang diperkirakan senilai 2,6 Triliun Rupiah, segala program tentunya juga sudah dijalankan untuk mengentaskan kemiskinan akan tetapi fakta dilapangan masih terlihat pernak pernik rumah tak layak terlihat di kabupaten yang terkenal makanan khas Ledre ini.
Dengan kondisi yang masih seperti itu apakah program yang dijalankan bisa dipastikan tepat sasaran? Tentunya masyarakatlah yang dapat menilai, seperti yang diungkapkan beberapa masyarakat terkait hal tersebut.
Dari data yang dihimpun awak media ini, bahwa Untuk tahun 2023 dalam program kawasan pemukiman hal perbaikan rumah tak layak huni saja Pemkab akan megelontorkan untuk 4527 unit dengan pagu indikatif Rp 16.463.290.000.
Apalagi masa jabatan Bupati Anna Mu’awanah yang kurang 2 bulan lagi berakhir tentunya kinerja selama 5 tahun yang sudah dijalankan menjadi sorotan penting juga di masyarakat yang artinya keberhasilan ataukah kegagalan.
Dilihat pembangunan infrastruktur jalan yang sangatlah digencarkan oleh Bupati asal Tuban ini yang jalan juga merupakan akses penting dalam meningkatkan prekonomian masyarakat, tetapi masih menimbulkan pertanyaan di masyarakat, mengapa kemiskinan belum juga surut dengan drastis?
Dikutip dari laman RKPD Bojonegoro 2023 penanganan kemiskinan extrem Kabupaten Bojonegoro masuk diantara 35 kabupaten/kota yang dijadikan sebagai pilot project penanggulangan kemiskinan tahap 1 Nasional yang hal tersebut masih masuk catatan isu strategis yang perlu diperhatikan sekaligus penanganannya di Tahun 2023.
Disamping itu jika dilihat dari salah satu program prioritas bojonegoro yang membuka 100.000 lapangan pekerjaan baru tentunya juga dapat mengentaskan kemiskinan di kabupaten Bojonegoro ternyata juga menjadi sorotan luas dimasyarakat apakah berjalan ataukah berhenti?.
Berdasarkan data Jumlah penduduk miskin menurut kab/kota Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro angka kemiskinan ditahun 2021 tercatat 166,52 ribu dan untuk 2022 tercatat 153,4 ribu penduduk. Dengan angka tersebut Kabupaten Bojonegoro untuk tahun 2022 masih masuk 10 besar jumlah penduduk miskin se provinsi Jawa Timur.
Kepala Dinas Sosial Bojonegoro Drs. Arwan, M.Si ketika dikonfirmasi lewat sambungan telepon akun whatsaapnya mengatakan bahwa belum maksimalnya penurunan angka kemiskinan Kabupaten Bojonegoro termasuk relatif dan berdasakan rilis terakhir dari BPS untuk prosentase tahun 2021 13,27% dan untuk tahun 2022 sebesar 12,21%.
“Ya kalo belum maksimal itu juga relatif to,” Ucap Arwan. (Wah/Red)