Konsolidasi Dengan PKS, Setyo Wahono Sampaikan Akan Buka Kembali Dialog Publik Saat Jadi Bupati

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Jelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2024, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bojonegoro, gelar konsolidasi pemenang pasangan calon bupati dan wakil bupati Setyo Wahono dan Nurul Azizah. Konsolidasi ini sekaligus sebagai pemanasan untuk menggerakkan mesin partai. Rabu (18/09/24)

Ketua DPD PKS Kabupaten Bojonegoro, Driarso mengatakan bahwa lokasi deklarasi sengaja dipilih di lokasi Jembatan Sosrodilogo adalah untuk mengingatkan bahwa jembatan dan sungai Bengawan Solo adalah ikon kabupaten bojonegoro. Dihadapan para kader dan calon bupati bojonegoro, Setyo Wahono, dirinya menegaskan jika sungai Bengawan Solo yang melintas di kabupaten bojonegoro merupakan anugerah yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran masyarakat.

Baca Juga:  Barisan Pendekar Malowopati Bojonegoro Kota Deklarasikan Dukungan Dan Doa Untuk Setyo Wahono

“Saya berharap nanti kalau pak Wahono jadi pemimpin dapat memanfaatkan potensi alam yang ada di kabupaten bojonegoro ini,” katanya.

Selain potensi wisata, lanjutnya, kabupaten bojonegoro juga memiliki potensi alam berupa kayu jati yang berkualitas. Dirinya berharap pasangan Setyo Wahono dan Nurul Azizah dapat melakukan trobosan yang inovatif dalam pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki kabupaten bojonegoro.

“Dan kami siap memenangkan Setyo Wahono dan Nurul Azizah,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, calon bupati bojonegoro, Setyo Wahono, mengapresiasi atas support dan dukungan dari partai PKS kepada dirinya dan Nurul Azizah dalam Pemilukada 2024 ini. Dikesempatan ini Setyo Wahono, mengaku prihatin prihal angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro yang masih sangat tinggi.

Baca Juga:  Nama Nurul Azizah Memimpin Disebuah Poling Dengan Tema Siapa Bupati Bojonegoro 2024?

“Padahal APBD Kabupaten Bojonegoro tertinggi dibawah APBD Surabaya,” tuturnya.

Setyo Wahono, menjelaskan jika permasalah yang ada di kabupaten bojonegoro, di bidang pertanian yang dihadapi para petani saat ini adalah kesulitan untuk mencari pupuk dan kesulitan mendapatkan air untuk pengairan.

Dirinya menegaskan jika dirinya dan Nurul Azizah terpilih sebagai bupati dan wakil bupati maka akan membuka kembali dialog publik untuk mendengarkan dan mencari solusi setiap permasalahan yang ada di kabupaten bojonegoro.

“Warga Kabupaten Bojonegoro bisa menyampaikan permasalahan yang dirasakan kepada saya dan Bu Nurul Azizah”, pungkas adik kandung Mensesneg Pratikno ini. (Bim/red).