Malam Ini Jagong Budaya Digelar

Reporter : Putut Sugiharto

SuaraBojonegoro.com – Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Kelompok Kerja Kebudayaan Bojonegoro atau yang lebih sering disebut dengan Pokja Budaya Bojonegoro kembali menggelar kegiatan rutin tahunannya. Kali ini mengangkat tema Spirit Bengawan ‘Pemajuan Tradisi Lisan di Kawasan Bentang Situs Geopark Bojonegoro’. Digelar di Gedung Gentari Kirana, Puslat PSHT Bojonegoro yang berada di Jalan Raya Bakalan turut Desa Semanding Kecamatan Kapas, kegiatan tersebut bersifat terbuka untuk umum.

“Memang pada Jagong Budaya kali ini, temanya akan difokuskan pada salah satu Obyek Pemajuan Kebudayaan yang berada di titik-titik situs pendukung Geopark,” jelas Wahyu Subakdiono, selaku Ketua Pokja Budaya Bojonegoro. Diharapkan pada setiap gelarannya, dapat dimunculkan rekomendasi yang berguna bagi masyarakat dan sebagai pijakan pengambilan kebijakan di masa mendatang.

Baca Juga:  Pokja Kebudayaan Akan Kirimkan Rekomendasi Hasil Jagong Budaya

“Kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh Bappeda Provinsi Jawa Timur, yang kebetulan Kepala nya juga Ketua Geopark Jawa Timur. Pak Yasin (Muhammad Yasin-Kepala Bappeda Jatim) juga akan berkesempatan hadir sebagai pembicara utamanya,” tambahnya. Selain Kepala Bappeda Prov Jatim, mantan anggota DPR RI yang juga seorang pengusaha ikan lele, Didik Mukrianto, juga didapuk menjadi pembicara lainnya.

Hadir pula Eko Wahyu, seorang seniman yang berkarier di dunia akademik. Saat ini Eko Wahyu adalah seorang Lektor di Institut Seni Indonesia Surakarta. “Kalau pak Didik Mukrianto sejak pertama kali Jagong Budaya digelar pada tahun 2017 lalu, selalu meluangkan waktu dan pemikirannya. Bisa dibilang bahwa pak Didik Mukrianto ini adalah penghuni tetap Jagong Budaya,” jelasnya.

Dari unsur media massa, Sasmito Anggoro akan dihadirkan menjadi pemantiknya. “Dengan kehadiran para pembicara tersebut, maka lengkaplah seluruh ekosistem kebudayaan yang akan terlibat. Selain itu juga ada unsur seniman dan komunitas yang juga bakal memeriahkan kegiatan ini,” pungkasnya. Sebelumya, Jagong Budaya selalu melahirkan sejumlah rekomendasi untuk pemerintah. Diantaranya pada tahun lalu mencetuskan kembali organisasi kesenian dan fasilitasi bagi kehidupan berkesenian yang berakar pada budaya lokal.

Baca Juga:  Di Pertokoan Taman Rajekwesi Ada Pentas Seni Taksih Merdeka

“Kali ini kami mewarnai Jagong Budaya dengan kesenian Sandur. Dalam bentuk pengkayaan, yang merupakan salah satu strategi kebudayaan,” tambah Ramon Pareno, selaku koordinator kegiatan dari Dewan Kesenian Bojonegoro. Menurutnya, konsep Jagong Budaya tahun ini masih mempertahankan konsep interaktif antara pembicara dengan seluruh yang hadir. (Put/red).