MERDEKA ATAU DI PERBUDAK

Oleh : H Sholikin Jamik

SuaraBojonegoro.com – Dalam setiap kesempatan bertemu warga Bojonegoro mas Setyo Wahono calon bupati Bojonegoro dengan momentum memperingati hari kemerdekaan RI yang ke 79 selalu menunjukkan tekatnya bila jadi bupati Bojonegoro akan memerdekan rakyat Bojonegoro dari segala belenggu ketidakadilan dan memanusiakan warganya.

Memang Secara keseluruhan, kemerdekaan dalam Islam tidak hanya sekadar kebebasan fisik atau politik, tetapi juga mencakup pembebasan dari segala bentuk penindasan, baik itu fisik, mental, spiritual, maupun moral. Islam memandang bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika seorang individu mampu hidup sesuai dengan petunjuk dan perintah Allah, serta menjauhkan diri dari segala bentuk penindasan atau penjajahan dalam bentuk apapun.

Dalam Islam, konsep kemerdekaan memiliki makna yang mendalam dan menyeluruh, mencakup aspek spiritual, moral, dan sosial. Beberapa perspektif tentang kemerdekaan menurut Islam antara lain:

Baca Juga:  Bersyukur Hukumnya Wajib, Tapi Syukuran Hukumnya Sunnah

1. **Kebebasan dari Perbudakan**: Islam mengajarkan bahwa setiap manusia pada dasarnya adalah makhluk yang bebas dan merdeka. Perbudakan manusia satu sama lain tidaklah dibenarkan, dan Islam mendorong pembebasan budak serta penghormatan terhadap hak-hak individu.

2. **Kebebasan Beragama**: Islam mengajarkan bahwa tidak boleh ada paksaan dalam beragama (Q.S. Al-Baqarah: 256). Ini berarti setiap orang berhak memilih keyakinannya tanpa paksaan atau tekanan dari pihak lain.

3. **Kebebasan dari Kejahilan (Kebodohan)**: Islam menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan pemahaman yang benar. Kebebasan sejati melibatkan pembebasan dari kejahilan dan ketidaktahuan, karena pengetahuan adalah kunci untuk memahami hakikat kehidupan dan kewajiban sebagai hamba Allah.

4. **Kebebasan dari Nafsu dan Syahwat**: Islam mengajarkan bahwa kemerdekaan sejati adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dari dorongan hawa nafsu yang merusak. Seorang Muslim dianggap merdeka jika dia mampu menahan diri dari perilaku yang tidak diridhoi Allah.

Baca Juga:  Generasi Kian Terpuruk, Indonesia di Ujung Tanduk

5. **Kebebasan Sosial dan Politik**: Dalam konteks sosial dan politik, Islam mendukung keadilan, persamaan, dan hak untuk hidup bebas dari penindasan. Sistem politik yang diterapkan dalam Islam, seperti syura (musyawarah), mengedepankan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.

6. **Kemerdekaan Spiritual**: Kemerdekaan paling utama dalam Islam adalah kebebasan spiritual, yaitu kebebasan untuk mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah tanpa terikat oleh ketergantungan pada hal-hal duniawi. Hal ini mencakup kemampuan untuk melepaskan diri dari segala sesuatu yang dapat menghalangi penghambaan kepada Allah.