Menuggu Mati Di Kedai Kopi

Oleh : Bima Rahmat

Di Kedai kopi aku dan iblis berkompromi

Menyusun mantera seni kelas tinggi

Mantera yang dapat mengelabuhi manusia melupakan air mata

Mantera yang merawat luka menjadi tawa

Di kedai kopi aku dan iblis berimajinasi

Merayu tuhan mengelola mati

Bukan di Ka’bah, Vatikan atau di tembok ratapan

Di kedai kopi aku dan iblis menuggu mati

Bojonegoro, Menjelang Subuh (29/05/24)

Baca Juga:  Gairahkan Semangat Literasi, Warumas Gelar Lomba Cipta Puisi Tingkat SMP & SMA/SMK Berskala Nasional