Masukin Tanam Tembakau, Petani di Bojonegoro Keluhkan Mahalnya Harga Bibit

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Memasuki masa tanam tembakau sejumlah petani di Kabupaten bojonegoro, mengeluh harga bibit atau dederan tembakau yang dianggap mahal. Lulus Setiawan, salah satu petani asal Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro, mengatakan harga bibit tembakau di wilayahnya mencapai 70 ribu per seribu pohon. Sabtu (25/05/24).

“Biasanya hanya 50 ribu per seribunya. Mau tidak mengeluh gimana kenaikannya terlalu jauh dari harga biasanya,” katanya.

Meski harga bibit tembakau mahal para petani tidak memiliki pilihan lain. Hal itu dikarenakan keberadaan bibit sangatlah sulit ditemukan, bahkan ada beberapa petani yang yang harus membeli bibit tembakau dari luar daerah.

“Rugi operasional juga,” ujar petani kawasan hutan ini.

Baca Juga:  Sinergi PEPC dan Perhutani Tingkatkan Kualitas Pertanian di Bojonegoro

Kepada suara Bojonegoro.com, Lulus Setiawan menuturkan jika mahalnya harga bibit tembakau memberatkan dirinya beserta para petani di musim tanam tembakau lainnya. Menurutnya mahalnya bibit tembakau tidak sepadan dengan harga jual saat panen.

“Walau nggak rugi tapi harganya tidak sepadan,” ucapnya.

Biaya perawatan dan harga untuk pupuk dinilai tidak menjangkau bagi para petani. Selain itu kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri bagi para petani. Dirinya berharap ada perhatian dari dinas terkait untuk lebih memperhatikan para petani.

“Harga bibit, biaya perawatan dan pupuk tidak sepadan dengan harga panen. Semoga ada perhatian khusus dari dinas terkait,” pungkasnya. (Bim/red).