Peringati Hari Lingkungan Hidup, EMCL Berikan Penghargaan Kepada Pelopor Kawasan Bebas Sampah

SUARABOJONEGORO.COM – Operator Lapangan Minyak Banyu Urip ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) memberikan penghargaan kepada 19 pelopor kawasan bebas sampah, di Desa Sudu Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (5/6/2018). Penghargaan ini diberikan atas inisiatif dan kreativitas masyarakat dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.

Sebelumnya, EMCL bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro memberikan penilaian kepada 5 desa di Kecamatan Gayam. Antara lain Desa Sudu, Ngraho, Gayam, Mojodelik, dan Begadon.

“Ada dua dusun yang sudah mendeklarasikan sebagai kawasan bebas sampah, kini kita berikan penghargaan kepada para pelopornya,” kata External Affairs Manager EMCL, Dave Seta.

Dia menjelaskan, penghargaan untuk para pelopor kawasan bebas sampah ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat lainnya agar turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungannya masing-masing. Selain juga memberikan apresiasi dengan menyampaikan hasil penilaian Program Aksi Sehat kepada masyarakat.

“Sekaligus hari ini kita memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia,” imbuhnya.

Dave mengatakan, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kabupaten Bojonegoro ini merupakan puncak dari Program Akses Sanitasi Bersama Masyarakat (Aksi Sehat) yang sudah dilaksanakan sejak tiga tahun lalu.

Baca Juga:  Biogas: Energi Terbarukan, Banyak Keuntungan

“Kita melihat masyarakat sudah mulai mengubah perilaku hidup bersih dan sehat,” katanya.

Kepala Desa Sudu Trikasih menyampaikan apresiasi kepada EMCL yang telah memberikan dukungan kepada masyarakatnya. Dia melihat warganya telah berusaha mengubah perilaku hidup lebih bersih dan sehat. Mereka juga senantiasa mengampanyekan pilah sampah dan melakukan kegiatan penimbangan sampah untuk menjadikan sampah lebih bermanfaat dari sisi ekonomi.

Dia juga melihat warganya berusaha menjadikan lingkungan sekitar rumahnya lebih bersih, bebas sampah, lebih asri dan lebih nyaman. “Warga bersepakat membentuk percontohan kawasan bebas sampah tersebut beserta kesepakatan dan peraturan yang disepakati oleh warga,” tuturnya.

Mantan anggota DPRD Bojonegoro ini berharap masyarakat tidak berhenti hingga menerima penghargaan saja. Menurutnya, menjaga konsistensi dan melestarikan kebiasaan baik ini menjadi budaya adalah hal yang harus diupayakan lagi.

“Ini untuk kepentingan kita dan anak cucu kita ya bu, harus terus kita tingkatkan,” tutur Trikasih kepada hadirin yang rata-rata ibu-ibu itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup melalui Kabid Persampahan Sholeh Fathoni menegaskan dukungan terhadap program yang dijalankan EMCL. Lebih dari itu, kata dia, warga juga harus terus membangun kesadaran mengelola lingkungan bebas sampah, terutama sampah plastik.

Baca Juga:  Diharapkan Keterlibatan Kontraktor Lokal Meningkat

“Kalau tidak bisa mendaur ulang, lebih tidak menggunakan. Sebisa mungkin kita memanfaatkan kembali sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang ini,” tandasnya.

Fathoni juga mengapresiasi upaya masyarakat dalam mengelola sampah. Kata dia, tanpa campur tangan Pemerintah Kabupaten warga sudah memiliki inisiatif yang bagus. Namun, lanjut dia, pengelolaan lingkungan harus dilakukan dengan berkelanjutan.

“Harus dilakukan terus menerus,” tukasnya.

Acara yang dikemas dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini menampilkan Bazar Takjil Ramah Lingkungan
dengan tema “Hidup Bersih dan Sehat Tanpa Plastik”. Semua pernak pernik kegiatan memanfaatkan bahan yang ramah lingkungan dan hasil daur ulang.

Pada kesempatan tersebut, EMCL juga menyerahkan bantuan 100 jamban sehat kepada masyarakat Desa Gayam, Mojodelik, dan Bonorejo Kecamatan Gayam. Sejak tahun 2008, EMCL telah memberikan 3300 jamban sehat di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban. Melalui bantuan dan pendampingan hidup sehat dalam program ini, pada tahun 2015 Kecamatan Gayam telah mendapat predikat Open Defecation Free (ODF). (lis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *