Tetap Dilestarikan, Tradisi “Pleretan” Sambut Kehamilan Padi

Reporter : Abdul Qohar

SuaraBojonegoro.com – Ratusan warga Desa Ngujo dan Kedungkeris berbondong-bondong menggelar tradisi “Pleretan”, tradisi tahunan tersebut digelar sebagai wujud syukur warga atas kehamilan padi dan hasil bumi yang bagus. Minggu (04/2/2024).

Warga membawa jajan pleret dan makanan hasil bumi lainya di Balai Desa Ngujo dan Balai Dusun Kedungkeris untuk menggelar do’a bersama oleh tokoh agama setempat dan dibagikan kepada yang hadir.

Pleret merupakan sejenis makanan tradisional yang terbuat dari bahan dasar beras dan diolah menjadi berbagai bentuk serta warna.

Menurut Kepala Desa Ngujo Kecamatan Kalitidu, Ahmad Zainudin, tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun dan merupakan tradisi dari nenek moyang, sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.

Baca Juga:  Seorang Mucikari Online Dibekuk Sat Reskrim Polres Bojonegoro

“Warga desa yang saat ini sudah menanam padi sudah mulai meteng nom, mlecuti, mbrobot, atau istilah lainya ningkepi pari, pada dasarnya mengungkapkan rasa syukur atas kehamilan padi yang sudah ditanam petani,” ungkapnya.

Sementara itu syukuran pleretan dipimpin oleh pemuka agama setempat. Usai dibacakan do’a warga yang ikut hadir dalam acara ini memakan secukupnya dan di bawa pulang. Mereka meyakini syukuran pleretan ini akan membawa berkah tersendiri dan menjadikan hasil panen padinya melimpah.

“Diharapkan melalui tradisi Pleretan ini para petani di Desa Ngujo dan Kedungkeris nanti hasil panennya bisa melimpah sukses dan tidak ada ganguan dari hama apapun dan supaya menjadi barokah panennya.” pungkas Ahmad Zainudin. (Qoh/SB)