Fakultas Saintek Unigoro Benchmarking dengan Fakultas Teknik Untag Surabaya

SuaraBojonegoro.com — Fakultas Sains dan Teknik (Saintek) Universitas Bojonegoro (Unigoro) menjalin kerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya dalam bentuk benchmarking. Benchmarking antar kedua universitas tersebut dilaksanakan pada 25 Januari 2024.

Dekan Fakultas Saintek Unigoro, Ir. H. Zainnudin, MT., menerangkan, benchmarking kali ini difokuskan pada penerapan kurikulum outcome based education (OBE) dan program rekognisi pembelajaran lampau (RPL). Sejak tahun lalu, Fakultas Teknik Untag sudah menerapkan dua program tersebut.

“Kurikulum OBE ini sudah harus diterapkan di Fakultas Saintek Unigoro. Karena bisa berpengaruh terhadap akreditasi perguruan tinggi. Sedangkan untuk RPL, kami ingin memfasilitasi pekerja-pekerja untuk studi di jenjang S1 dan mendapatkan ijazah sarjana,” terangnya pada Jumat (26/1/24).

Baca Juga:  Mahasiswa Unigoro Bagikan Nasi Bungkus Ke Tukang Becak

Zainnudin melanjutkan, kurikulum OBE belum familiar. Sehingga perlu ada benchmarking untuk penyesuaian kurikulumnya. Selain itu, Fakultas Teknik Untag juga menawarkan beberapa program kerja sama lainnya. Seperti penelitian, pengabdian masyarakat, serta pertukaran mahasiswa dan dosen.

“Kerja sama pengabdian masyarakat konsepnya hasil dari penelitian, kemudian diimplementasikan di masyarakat sebagai bentuk pengabdian. Kita juga ditawari kolaborasi konsep KKN. Sedangkan untuk penelitian, Untag sudah kerja sama dengan perguruan tinggi dari Malaysia. Sekali penelitian dapat dua output jurnal. Tentu hal ini sangat menguntungkan. Fakultas Saintek Unigoro juga menawarkan program roadmap penelitian yang berjenjang sampai ketemu tujuannya,” paparnya.

Rencananya, Fakultas Saintek Unigoro akan menerapkan kurikulum OBE pada semester ganjil tahun akademik 2024/2025. Saat ini, masing-masing ketua prodi di fakultas tersebut sudah berkomunikasi dengan ketua prodi Fakultas Teknik Untag. Menurut Zainnudin, kurikulum OBE akan merubah sistem pembelajaran dengan menekankan tiga aspek. Yakni attitude, knowledge, dan skill.

Baca Juga:  KY Suyitno, Arief Januwarsa Raih Gelar Doktor Setelah Temukan Model Pemilu Digital

“Sebelumnya skill kan hanya didapat di beberapa mata kuliah praktikum dan PKL (praktik kerja lapangan). Selanjutnya akan kami rancang semua mata kuliah ada skill-nya berbasis OBE, pungkasnya. (din/Lis)