Murid Penerima Dana KPOB Keluhkan Adanya Dugaan Potongan Oleh Pihak Oknum Guru SMA Negeri 1 Sumberrejo

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Dugaan adanya potongan dana pencairan dari KPOB (Kartu Potensi Olahraga Bojonegoro) yang diterima oleh para siswa siswi SMA Negeri Sumberrejo yang memiliki potensi prestasi olahraga diduga dilakukan oleh pihak sekolah melalui oknum guru BK SMA Negeri Sumberrejo berinisial AI, hal ini dikeluhkan oleh para siswa siswi penerima KPOB dan mereka merasa tidak menerima uang uang KPOB secara utuh karena harus diminta oleh oknum guru tersebut sebanyak 50 persen lebih atau sekitar Rp 360 ribu dari sejumlah uang yang diterima seharusnya Rp 680.000.

Dikatakan salah satu murid SMA Negeri 1 Sumberrejo yang enggan disebutkan namanya kepada awak media ini bahwa dirinya mengaku menerima uang dari petugas melalui rekening pencairan KPOB sebesar Rp 680.000, dan kemudian oleh oknum guru tersebut yang diminta sebesar Rp 360.000 dengan alasan untuk membayar uang SPM selama 3 bulan.

Baca Juga:  Dampak Cuaca Panas di Bojonegoro Terhadap Eksistensi Pekerja Perahu Penyeberangan di kecamatan Malo

“Semua dilakukan seperti itu dan menerima uang sama seperti saya dan ini uangnya masih utuh setelah harus diminta oleh pak AI di sekolah,” kata Murid kelas XII sambil menunjukkan sisa uang setelah diduga dipotong. Kamis (14/13/2023).

Kepala Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Pemkab Bojonegoro menanggapi adanya dugaan potongan dana KPOB untuk para siswa siswi sekolah tersebut mengatakan bahwa hal tersebut tidak dibenarkan, karena uang KPOB adalah uang untuk pembinaan prestasi dan juga keperluan bagi para murid sekolah yang menjadi atlit.

“Tidak boleh semestinya ada potongan, karena itu hak murid sekolah untuk mengembangkan prestasi atlitnya seperti untuk beli peralatan olahraga atau kebutuhan yang lainnya,” Ujar Amir Syahid.

Baca Juga:  Partisipasi Pemilih Pemilu 2019 Naik 30 Persen

Dirinya akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti adanya dugaan potongan atau pungli tersebut, sehingga bisa diketahui kebenarannya. “Kita kumpulkan informasi dulu apa benar ada pemotongan, jika memang benar tentu tidak dibenarkan,” Tambahnya.

Sementara itu dikonfirmasi melalui sambungan telepon selularnya, Oknum Guru AI tidak menjawab telpon dari wartawan media ini, dan ketika dikonfirmasi melalui akun wathsapp juga tidak menjawab. (SAS*)