Siswa Sekolah Di Bojonegoro Ini Tanam Pohon Pisang Dijalan, Akibat Tak Bisa Dilewati

Reporter : Waluyo Wahyu Utomo

SuaraBojonegoro.com – Para siswa tidak bisa pergi kesekolah akibat akses jalan yang tidak bisa dilewati setelah diguyur hujan, beberapa siswa meluapkan kekesalannya dengan melakukan aksi menanamkan pohon pisang dijalan. Selasa (21/11/2023).

Aksi para siswa dari Dusun Jeruk dan Dusun Matar Desa Ngelo ini dilakukan di jalan penghubung Ngelo – Sumberagung Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro yang merupakan akses jalan utama untuk mereka berangkat kesekolah.

Jono salah seorang warga yang mengetahui adanya aksi tersebut mengatakan kepada SuaraBojonegoro.com apa yang dilakukan mereka merupakan ungkapan kata hati nurani karena keinginannya untuk pergi kesekolah terhambat karena akses jalan yang tidak bisa dilewati.

Baca Juga:  Rapat Paripurna Dewan Batal, Karena Ada Sebagian Anggota Dewan Yang di Duga Bolos

“Mereka melakukan karena hati nurani mereka mas, karena jalan yang dilalui mereka untuk pergi ke sekolah tidak bisa dilewati,” ungkap Jono

Jalan yang tidak dapat dilewati juga dijelaskan Jono karena adanya pengurukan tanah beberapa waktu yang lalu saat Groundbreaking pembangunan Waduk Karangnongko dari yang sebelumnya kontruksi jalannya adalah makadam.

“Dulu kan jalannya makadam mas, karena adanya kegiatan Groundbreaking beberapa waktu yang lalu maka jalan ini diuruk menggunakan tanah,” jelasnya

Sebelumnya warga sekitar juga sudah menyampaikannya kepada pihak terkait di Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang nantinya saat musim penghujan datang jalan tidak dapat dilalui setelah pengurukan tersebut.

Dan dengan kondisi saat ini Jono berharap untuk Pemerintah Kabupaten Bojonegoro segera memperbaiki agar anak – anak dapat melewati jalan ini untuk dapat menempuh pendidikan ke sekolah kembali.

Baca Juga:  Pendekar 86 Bojonegoro Bersama Bolone Mase Deklarasi Dukungan Untuk Menangkan Prabowo Gibran

“Harapan kami Pemerintah Bojonegoro segera memperbaiki mas meski hanya urukan batu split, karena kalo harus menunggu perbaikan permanen setidaknya butuh proses panjang dan kami kasihan dengan anak – anak yang kesulitan untuk pergi kesekolah,” tegasnya. (Wah/Red)