Rapat Pengelolaan Pompanisasi di Desa Kadungrejo Ricuh

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Rapat Bersama BPD (Badan Permusyawaratan Desa), Tokoh Masyarakat, dan Pengurus Pompanisasi yang juga dihadiri Kepala Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno, Bojonegoro ricuh akibat tidak ada titik temunya persoalan kesepakatan pengelolaan pompanisasi pengairan untuk persawahan di Desa Kadungrejo, Sabtu (16/9/2023).

Kericuhan ini diduga setelah tidak adanya kesepakatan antara masyarakat dengan pihak pengelola Pompanisasi untuk areal persawahan karena sebelumnya kegiatan pompanisasi ini dikelola oleh pihak Pengurus masing masing kelompok atau dukungan.

Namun menurut warga yang hadir saat itu bahwa Kegiatan Pompanisasi ini akan diurus oleh pribadi, sehingga hal tersebut memicu kericuhan dan memanas antar masyarakat yang ada dalam rapat yang diselenggarakan oleh BPD Kadungrejo tersebut di Balai Dusun Karanglo, Desa Setempat.

Baca Juga:  Meski Kadesnya Ditahan Polisi, Penyerahan Sertifikat PTSL di Gunungsari Tetap Berjalan

Tampak dalam kericuhan seorang warga harus memegang warga yang lain karena emosi dan takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

Sebelumnya BPD melalui ketuanya mengirim surat kepada masyarakat, mengirim surat dikarenakan Berdasarkan hasil musyawarah BPD (Badan Permusyawaratan Desa). sebagai tindak lanjut atas laporan dan aspirasi masyarakat yang berkaitan dengan perkembangan menjelang masa panen MT I di Desa Kadungrejo.

Sehingga BPD memandang perlu diadakan musyawarah masyarakat Desa Kadungrejo untuk Musyawarah bersama terkait Pompanisasi, “terkait masalah hasil panen juga menjadi pembahasan yaitu terkait lelang hasil panen milik petani, dan karena melebar masalahnya sehingga menjadi ramai,” Ujar Sutikno warga setempat.

Soal kegeraman masyarakat juga muncul terkait hasil yang sudah pernah terjadi bahwa hasil panen dibeli sendiri, namun ketika rugi mereka tiba tiba minta pengembalian, “Sehingga BPD dan Masyarakat meminta transparan rugi atau untung harusnya terbuka,” tambahnya.

Baca Juga:  Jalan Rigid Beton Tanggungan Retak Diduga Ada Hal Teknis Yang Tidak Sesuai Spesifikasi

Sementara itu, Anggota BPD Kadungrejo Mat Petir ketika dikonfirmasi belum bisa menjelaskan terkait persoalan tersebut karena dirinya berada dalam rapat tersebut. “Konfirmasi ke ketua BPD mas yang lebih paham,” Ujarnya.

Awak media ini berusaha menghubungi ketua BPD Kadungrejo Wahyudi namun belum mendapatkan balasan. (Sas/Red)