Tingkatkan Nilai Ekonomi, Petani Di Desa Kepohkidul, Dilatih Olahan Bawang Merah

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Tanaman bawang merah memiliki resiko tinggi. Didampingi hama dan risiko gagal panen, persoalan juga muncul saat harga jual jatuh lantaran panen yang bersamaan sehingga bawang merah dipasaran melimpah atau hasil panen yang tidak sesuai dengan standar pasaran. Sabtu (05/08/23).

Menyikapi hal tersebut Pemdes Kepohkidul, melalui Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kepohkidul , Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, beserta KKN Unugiri kelompok 25, gelar pelatihan para petani dengan beraneka pengolahan produk dari bawang merah.

“Hal ini mengingat Desa Kepohkidul, merupakan salah satu desa dengan penghasil bawang merah yang melimpah,” kata Novi Nostalgianti selaku Ketua PKK Desa Kepohkidul.

Baca Juga:  Disperta Bojonegoro Bagikan Alat Pertanian ke Sejumlah Kelompok Tani

Pelatihan pengelolaan bawang merah ini untuk memberikan nilai tambah ketika harga komoditas bawang merah sedang anjlok. Dirinya menuturkan, jika secara umum harga komoditas bawang merah naik turun tergantung dari pasokan dan permintaan pasar. Dengan pengelolaan bawang merah dengan berbagai olahan produk dimaksudkan untuk mendapatkan harga yang lebih bagus.

“Pelatihan pengolahan bawang merah, salah satu manfaatnya adalah untuk mengantisipasi saat harga sedang turun,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, dirinya menuturkan jika dalam pelatihan ini para peserta dilatih bagaimana cara mengolah bawang merah menjadi produk jadi seperti Gapit bawang merah dan stik bawang merah.

“Pelatihan olahan bawang merah ini diharapkan bisa menjadi skill atau kemampuan supaya nilai tambah bisa diperoleh petani bawang merah,” tuturnya.

Baca Juga:  Meski Tanpa BKD, Warga Desa Kepohkidul Tetap Optimis Bangun Insfraktruktur Desanya Dengan Kerja Bhakti

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Deskia Dwi Nur Koniva, selaku Sekertaris, Kelompok KKN Unugiri, kelompok 25, menuturkan jika pengelolaan bawang merah, menjadi bahan jadi sangat membantu para petani untuk meningkatkan nilai jual dan nilai tambah.

“Sebab, hal tersebut nantinya bisa meningkatkan nilai tambah dan memberikan nilai ekonomi,” ucapnya.

Dirinya berharap nantinya olahan tersebut dapat dipasarkan baik secara langsung maupun dengan digital marketing, sehingga jangkauan pemasaran produk bawang merah ini dapat menjangkau luas.

“Dengan memanfaatkan digital marketing, diharapkan nantinya dapat menjangkau pasar yang lebih luas,” pungkasnya. (Bim/red).