Ditjen Migas Apresiasi Pencapaian PEPC di PSN Jambaran Tiung Biru

SuaraBojonegoro.com – Dalam rangka mendukung kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi yang aman, handal dan ramah lingkungan, serta berupaya terwujudnya nihil kecelakaan dan nihil unplanned shutdown, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM kembali melakukan kunjungan lapangan ke Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (11/01).

Management Walkthrough (MWT) ini dipimpin langsung oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Mirza Mahendra dan diterima oleh Pjs. General Manager Gas Project JTB Agung Prabowo. Didampingi jajaran manajemen dari PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 yang mengelola JTB, Agung Prabowo dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian ESDM yang terus memberikan support kepada tim JTB.

Masih menurut Agung, keberhasilan JTB saat ini tidak lepas dari dukungan seluruh pihak dalam pelaksanaan pekerjaannya. JTB terus berkomitmen untuk mencapai jam kerja selamat dan mendapatkan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha 1 tahun 2022 dari Kementrian ESDM. Sementara saat ini produksi sales gas dari JTB sekitar 40 persen atau sekitar 70 – 75 MMSCFD dan terus dalam proses peningkatan kapasitas. “Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dari bapak-bapak, ini merupakan bentuk support kepada Jambaran Tiung Biru sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN),” ungkapnya.

Baca Juga:  Penguatan Kapasitas SDM PKD Se-Kedungadem Ketua Bawaslu Bojonegoro Tekankan Kualitas PKD

Sementara itu, dalam kunjungan ini Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Mirza Mahendra memberikan apresiasi atas capaian-capaian yang telah diraih oleh tim PEPC Zona 12 sehingga tahun lalu dapat mencapai Gas on Stream (GoS) dengan aman. Pihaknya akan terus memberikan dukungan kepada JTB hingga proyek ini sukses menuju fase operasi dan produksi full capacity. “Alhamdulillah proses sampai akhir tahun 2022 PEPC tidak ada kejadian yang terkait dengan keselamatan kerja. Ini apresiasi kami” urainya.

Ditambahkannya, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat budaya keselamatan kerja pada lingkungan industri hulu migas. Selain itu, agenda seperti ini juga sebagai upaya mewadahi kebutuhan diskusi untuk sosialisasi keselamatan migas serta memecahkan masalah yang dihadapi di lapangan sekaligus memberikan semangat bagi para pelaku kegiatan usaha migas. Ini sebagai salah satu cara untuk mengetahui kondisi riil bagi pekerja di lapangan yang perlu dibantu atau didukung.

Baca Juga:  Adanya Laporan Dugaan Korupsi Pasar Hewan di Bojonegoro, DPRD diduga Kurang Lakukan Pengawasan

Dalam kunjungan kali ini rombongan berkesempatan melakukan site visit di sekitar Gas Processing Facility (GPF) dengan menggunakan kendaraan roda empat. Diharapkan seluruh kegiatan di hulu migas dilakukan secara aman, andal, dan tidak ada gangguan yang dapat memengaruhi produksi migas. (Lis/Red)