Akibat Sakit Tak Kunjung Sembuh, Seorang Kakek Di Kecamatan Trucuk Nekat Akhiri Hidupnya

Reporter: Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Seorang Kakek berusia 73 diketahui bernama DJ meninggal dalam keadaan tergantung didepan Pintu rumahnya Desa Tulungrejo Rt. 01 Rw. 01 Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro sekira pukul 12.30 Wib, dan diketahui oleh tetangganya sendiri, Sabtu (17/9/2022).

Dari data yang dihimpun awak media ini, kejadian peristiwa gantung diri ini diketahui oleh warga setempat bernama Sugeng saat melintas  depan rumah korban yang hendak menuju rumah Suparman, kemudian saat melintas depan rumah korban, Sugeng melihat ada sesuatu yang menggantung di depan rumah DJ, dan dikira oleh Sugeng adalah orang-orangan sawah.

Kemudian Sugeng merasa ragu dan guna memastikan bahwa itu adalah benar orang atau tidak, akhirnya setelah dari rumah Suparman dieiny memastikan kembali untuk memastikan dari dekat DNA ternyata yang tergantung ada lah sosok tubuh DJ, kemudian Sugeng memberitahukan kepada Keponakan Korban, yaitu Amalia dan kemudian menghubungi perangkat desa setempat.

Baca Juga:  Warga Ini Protes Soal Pernyataan Ketua Panitia PTSL Padang Bahwa Biaya Rp500 Ribu Sudah Ada Kesepakatan

“Setelah itu perangkat Desa memberitahukan kepada Polsek Trucuk, dan setelah kita lakukan pengecekan bersama petugas Identifikasi dari Prws Bojonegoro korban bernama DJ ini diduga melakukan tindakan bunuh diri,” Ujar AKP Supriyono selalu Kapolsek Trucuk.

Dilokasi TKP Petugas medis Puskesmas Trucuk dan pihak kepolisan melakukan pemeriksaan mayat. Dan Menurut Keterangan Keluarga dan Nakes Desa Tulungrejo Bahwa Korban sebelumnya mempunyai riwayat  penyakit Lambung dan Hepatitis juga masih melakukan rawat jalan.

“Dugaan korban tidak tahan karena sakit yang diderita akhirnya melakukan perbuatan nekat tersebut dengan mengakhiri hidupnya,” Lanjut Kapolsek.

Dari hasil pemeriksaan juga diketahui ada luka lilitan tali dileher korban, Saat petugas mendatangi TKP didapati korban sudah di turunkan oleh keluarga korban dan tetangga sekitar. (Red/SAS)