Adu Kesiagaan Kebencanaan, PEPC Gelar Lomba Penanganan Kegawatdaruratan

SuaraBojonegoro.com – Ratusan warga yang tergabung dalam relawan siaga bencana mengikuti lomba adu cepat dalam menangani korban insiden kecelakaan. Mereka yang terbagi ke dalam beberapa kelompok saling menunjukkan kelihaiannya memberi pertolongan kepada korban yang disimulasikan membutuhkan pertolongan darurat. Para peserta nampak demikian sigap dan tanggap dalam memberikan pertolongan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh korban. Lomba ini merupakan bentuk penyegaran pada pelatihan dalam mengasah keterampilan relawan siaga bencana saat menghadapi kondisi kegawatdaruratan.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan diskusi kelompok terfokus / focus group discussion (FGD) penyusunan standar operasional prosedur (SOP) penggunaan peralatan komunikasi kegawatdaruratan dalam kebencanaan seperti: SOP aktivasi alarm kebencanaan, SOP penggunaan radio komunikasi, SOP _mustering_ dan evakuasi. Acara ini dilangsungkan di Balai Desa Kaliombo, Purwosari, Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (23/08).

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan program pengembangan masyarakat (PPM) Desa Siaga Emergency (Desaem) yang diinisiasi oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina dengan Yayasan Paratazkia sebagai mitra pelaksana program. Program ini dilaksanakan sesuai dengan persetujuan SKK Migas, yang dalam pelaksanaannya telah melalui koordinasi dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro. Selain pelatihan, melalui program ini PEPC juga menyerahkan berbagai alat penunjang penanganan kebencanaan, diantaranya; 20 unit alarm system, 60 unit papan penanda jalur evakuasi, 20 unit papan muster point, 20 unit radio komunikasi, pemetaan jalur evakuasi dan pendampingan penetapan jalur evakuasi dan titik kumpul.

Baca Juga:  Pertamina EP Cepu Dorong Keberlanjutan Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Agrosilvopastura

Mewakili management PEPC JTB, Community Relations & CSR PEPC Edi Arto dalam kesempatan tersebut menyampaikan kepada para peserta bahwa PEPC sebagai perusahaan industri hulu migas selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan lingkungan, khususnya di sekitar wilayah operasinya. Program ini juga merupakan salah satu wujud komitmen PEPC dalam menumbuhkembangkan masyarakat di sekitar area operasi terhadap kesigapan dalam menghadapi bencana. Melalui program ini diharapkan warga masyarakat di sekitar area operasi memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup dalam mengenali, mencegah, dan menangani potensi kebencanaan dari lingkungan sekitar baik kebencanaan alam maupun non alam.

Di sela-sela kegiatan tersebut, Sekretaris Desa Kaliombo Purnomo menyampaikan apresiasi serta rasa terima kasih kepada PEPC dan Yayasan Paratazlia yang telah memberikan pelatihan yang bermanfaat bagi warganya. Menurutnya, pelatihan yang berkaitan dengan respon situasi darurat ini semakin memperkaya pengetahuan warga desanya. “Terima kasih banyak kepada PEPC yang untuk kesekian kali kembali memberikan program yang bermanfaat bagi warga Kaliombo. Mari semuanya kita ikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh,” ungkap Purnomo.

Baca Juga:  Komitmen Jaga Keandalan Operasi Lapangan Gas JTB, PEPC Tekankan Aspek HSSE

Selain di Kaliombo, pada waktu yang sama kegiatan juga digelar di Desa Bandungrejo, Kec. Ngasem, Desa Dolokgede, Kec. Tambakrejo dan Desa Pelem, Kec. Purwosari. Berbagai tahap dalam merespon situasi bencana dan darurat disampaikan oleh tim dari Paratazkia. Mulai dari penggunaan alat komunikasi secara teknis, serta alur komandonya hingga penempatan tanda evakuasi menuju tempat yang aman. Tidak hanya itu, pemateri juga memberikan arahan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan ketika terjadi bencana. Diharapkan program ini dapat membangun jaringan sistem komunikasi informasi penanganan kegawatdaruratan bencana bagi warga desa. (Red/Lis)