Di Terminal Bojonegoro, Pemesanan Tiket Untuk Arus Balik Melonjak Hargapun Meningkat 100 Persen

Reporter: Putut Sugiharto

SuaraBojonegoro.com – Setelah  Pemerintah mengizinkan masyarakat untuk melakukan mudik lebaran pada tahun 2022. Ini jadi angin segar bagi penyedia jasa transportasi setelah dua tahun tidak ada mudik sehingga kehilangan pemasukan.

Agen Penjual tiket bus di Terminal Rajekwesi Bojonegoro, Bakri, (56) Tahun ketika di wawancara media suarabojonegoro.com menyambut baik kebijakan tersebut. Sebab, dua kali lebaran lalu tidak ada tiket bus yang terjual.

“Kalau saat lebaran tahun 2020 dan 2021 kemarin memang penjualan tiket sepi karena tidak ada penumpang yang mudik,” ungkapnya, Minggu (01/5/2022).

Dengan diizinkannya mudik tahun ini maka ia optimistis penjualan tiket mengalami kenaikan.

“Ini kan mudik sudah boleh, Insya Allah penjualan tiket ada peningkatan,” ujarnya.

Baca Juga:  Aparat Gabungan dan BKP Baureno Laksanakan Pengamanan Malam Lebaran

Sampai saat ini sudah ada peningkatan yang cukup drastis untuk pesanan tiket balik, terutama ke Kota Kota Besar, ke Jakarta, Bogor dan Bandung, sudah mencapai 60 % mas, mereka sudah jauh jauh hari pesan di tempat kami, bahkan H-7 mereka sudah banyak yang pesan, harganya pun naik 100 persen dari tiket yang biasanya.

Agen Bus Pak Bakri ini melayani semua tujuan, regional Pulau Jawa, maupun Luar Pulau. Calon penumpang rata rata sudah memesan untuk H+3 Hari Raya Lebaran.

“Mereka pesan untuk H+3 di tanggal 6,7, dan 8. Di tanggal tersebut diprediksi puncak arus balik. Rata-rata tiket bus yang dipesan tujuan daerah Jakarta Bandung dan Bogor,” katanya.

Baca Juga:  Petugas Gabungan Perketat Jalur Perbatasan dijalur Kedewan - Cepu

Untuk harga tiket bus di tanggal 3-8 April seharga Rp 400 ribu an per orang. Ada kenaikan sebesar Rp 200 ribu bila dibanding hari-hari biasa.

“Kenaikan dari sebelumnya Rp 200 ribu. Itu busnya kelas eksekutif karena dapat makan sekali dan ada toilet,” papar dia.

Adapun syarat calon penumpang mininal sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis ke 1 Mereka juga diminta menunjukkan sertifikat vaksinasi.

“Paling tidak bisa nunjukkan sertifikat dosis pertama. Syukur-syukur sih sudah dosis lengkap atau booster. Intinya kami ikut aturan pemerintah soal mudik,” katanya. (Put/Red)