Berawal Jadi Tukang Siram Dan Cabut Rumput, Trainer Bonsai Asal Tambakrejo Kini Gajinya Jutaan Perhari

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com  –  Bonsai merupakan salah satu komoditas tanaman yang tak pernah mati. Tanaman unik ini selalu menjadi buruan dan harganya relatif bertahan tinggi meski harga komoditas tanaman lain lebih sering naik turun seiring musim. Keindahan bonsai tak lepas dari peran para seniman pembentuk yang biasa disebut juga trainer. Selasa (21/09/21).

Dalam seni bonsai, para trainer bonsai ini diibaratkan pemain di belakang layar. Dalam kontes-kontes bonsai, nama mereka sama sekali tak disebut sekali pun bonsai hasil karyanya menang kontes.

Tapi, di antara para pecinta bonsai, para trainer ini sudah tak asing lagi. Bahkan, profesi ini menjadi rebutan. Jumlah nya tak banyak, membuat para kolektor dan penjual bonsai biasanya rela mengeluarkan uang tidak sedikit buat mendatangkan trainer.

Baca Juga:  Pebonsai Bojonegoro, Bentuk Pasar Bonsai Bersama

Salah satu trainer bonsai adalah Darji, salah satu trainer bonsai asal Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro, yang namanya sudah masyhur di dunia per-bonsaian tanah air. Darji mengaku jika awal dirinya hanya sebagai tukang siram dan pencabut rumput di Jakarta Utara, tepatnya di Peluit.

“Awalnya saya tukang siram dan pencabut rumput. Terkadang upahnya hanya makan,” katanya.

Berjalannya waktu dirinya diminta untuk mem-proning bonsai. Dari itulah dirinya belajar merawat dan membentuk bonsai agar terlihat lebih indah tanpa mengurangi karakter pohon tersebut. Meski tanpa sekolah khusus nama Darji cukup dikenal oleh para pecinta bonsai.

“Pernah saya diminta pak Riko (mantan Kapolda Semarang) untuk ikut merawat bonsai beliau. Tapi saya tolak karena saya ngak mau mengecewakan orang lain” ujarnya.

Baca Juga:  Bonsai Mame, Bentuknya Kecil Dan Elegan Harga Tetap Terjangkau

Dengan keahliannya ini dirinya mengaku tidak pernah lama di Bojonegoro. Hal ini yang menjadi kendala baginya yakni berpisah dari keluarga, khususnya berpisah dengan anak. Dirinya mengaku jika kunci kesuksesannya adalah kejujuran.

“Saya tidak pernah Mandang siapa entah itu jendral atau pejabat kalau bonsainya jelek ya saya katakan jelek,” tuturnya.

Kepada suarabojonegoro.com, Darji mengaku jika gaji bersih yang ia terima perhari sebesar 1,5 juta perhari, itu diluar penginapan hotel dan makan.

“Pernah saya diminta untuk trainer di India, tapi kendalanya saya tidak bisa bahasa Inggris,” pungkasnya. (Bim/Red)