SUARABOJONEGORO.COM – Fakultas Ekonomi Universitas Bojonegoro menggelar seminar enterpreneurship kemahasiswaan dengan tema “From Small Indistry to Digital Economy” pada Kamis, (29/3) siang di Gedung Rektorat Lt.1 Unigoro.
Acara dibuka dengan sambutan dari ketua pelaksana, Moh. Saiful Anam, SE., MM., yang menyuarakan peran mahasiswa menjadi pelopor serta tanggap dalam pemanfaatan teknologi untuk masuk ke era ekonomi digital.
Selanjutnya seminar dibuka oleh rektor Universitas Bojonegoro, Slamet Kyswantoro, SE., MM. dan menghadirkan narasumber dari Pasar Online Bukalapak Jakarta, Mujib Burrokhman, S.Kom, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro, Agus Supriyanto, SH., M.Si., dan Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB), Arief Januarso, S.Sos., M.Si.
Seminar tersebut dihadiri oleh mahasiswa fakultas ekonomi dengan peserta sebanyak 273 mahasiswa yang terdiri dari berbagai tingkat semester.
Ketua YSB, Arief Januarso, S.Sos., M.Si, dalam materinya menyoroti tentang potensi besar dari era ekonomi digital yang dinilai mampu untuk mengangkat sektor industri UKM yang ada di Bojonegoro.
Selain itu, ia juga menghimbau agar setiap mahasiswa yang mengikuti seminar untuk belajar berwirausaha dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk berkembang.
“Upayakan untuk memiliki jiwa kewirausahaan bukan jiwa pegawai, karena pada dasarnya yang kita ceritakan pada anak cucu akan lebih beragam jangkauanya pada kewirausahaan,” ucapnya dengan diiringi tepuk tangan para hadirin.
Sementara itu, Kepala Dinas Industri dan Tenaga Kerja, Agus Supriyanto, SH., M.Si., menyampaikan bahwa dengan melihat fenomena Bojonegoro sebagai kota minyak namun belum mampu mensejahterakan seluruh rakyatnya, hal ini harus disikapi mahasiswa untuk berfikir kreatif dan mampu menangkap peluang.
Ia juga menyebut, industri digital adalah masa depan industri di Bojonegoro.
“Sebagai mahasiswa harus untuk berindustri kreatif, karena industri kreatif merupakan industri terbaharu
seperti halnya pada pola pikir manusia yang tidak pernah berhenti dan terbatas,” ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan narasumber dari Bukalapak, Mujib Burrokhman, S.Kom., yang memaparkan peluang besar dari jual beli online serta dampaknya bagi industri UKM.
“Bukalapak diakses oleh 4 juta orang setiap hari, yang artinya barang jualan Anda besar peluangnya akan dilihat oleh orang-orang tersebut,” ungkapnya dalam forum tersebut.
Ia juga menunjukkan beberapa orang dari Bojonegoro yang sudah aktif berjualan dan memanfaatkan pasar online mampu meraup untung.
“Di Bojonegoro ini sudah ada forum para penjual di Bukalapak, jadi kami harapkan antar penjual ini mampu saling membantu, karena banyak produsen barang dari industri UKM yang tidak tahu cara berjualan secara online,” pungkasnya.
Dalam seminar tersebut diharapkan mahasiswa selain dapat menangkap peluang, juga mampu untuk membantu orang-orang di sekitarnya agar dapat memanfaatkan keuntungan di era digital ini. (*/red)