Reporter: Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Untuk memangkas keberadaan Paham Radikal, jangan sampai berkembang dan dibiarkan menjalar di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Seperti yang di ketahui bersama berkaitan dengan paham radikal ini kan Masyarakat seluruh elemen tidak bisa meremehkan, karena paham radikal ini semakin mengembang siera teknologi Media Sosial.
Guna menangkal hal demikian, DPRD Kabupaten Bojonegoro mengundang MUI (Majlis Ulama Indonesia), FKUB, Dai Kamtibmas dan juga pihak Polres Bojonegoro serta Bakesbangpol untuk melakukan koordinasi dengan juga mengambil langkah langkah guna mencegah adanya Radikalisme masuk Bojonegoro.
Menurut Pimpinan DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto, bahwa sekarang eranya era Medsos dan pengembangan apapun sudah tidak dengan cara manual lagi dalam mempengaruhi atau mengajak orang untuk mengikuti paham yang salah itu.
“Dengan berbagai cara melalui sosmed melalui media sosial maupun media media yang lainnya oleh sebab itu tentu kita berupaya mulai hari ini ke depan dan seterusnya agar kita mensosialisasikan paham-paham yang salah atau radikalisme di Kabupaten Bojonegoro, jangan hidup di negeri ini dengan paham yang dilarang oleh negara Oleh apalagi menyebabkan bermusuhan antar rakyat,” Terang Sukur Priyanto, saat usai gelar pendapat di ruang Paripurna DPRD Bojonegoro bersama MUI, Dai Kamyibmas, Bakesbangpol, dan elemen lainnya, Senin (32/5/2021).
Sehingga DPRD mengajak semua pihak untuk berdiskusi mencari cara-cara yang yang terbaik agar radikalisme ini tidak tumbuh dan berkembang dengan baik serta akar-akarnya ini bisa dihilangkan.
“radikalisme di Kabupaten Bojonegoro proses penyebaran ini tidak hanya melalui orang dewasa anak kecil, siswa, mahasiswa, orang dewasa, dan lain sebagainya bahkan mungkin aparatur pemerintahan, ASN juga bisa terpengaruh dengan adanya paham itu,” Tutur Pria yang juga wakil ketua DPRD ini.
DPRD Kabupaten Bojonegoro juga memberikan apresiasi yang positif terhadap para Dai Kamtibmas, MUI, Dewan Masjid dan lain sebagainya yang sudah berjuang secara bersama-sama melakukan pembinaan di dalam rangka menekan upaya-upaya pertumbuhan radikalisme, tidak hanya itu saja tetapi bangkesbangpol maupun pihak-pihak yang lain yang memang secara masih melakukan upaya penanggulangan paham-paham tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab bersama.
Sepadan terhadap apa yang sudah dilakukan dalam rangka melakukan pembinaan pembinaan akhlak pembinaan moral pembinaan mental masyarakat Bojonegoro, “pembangunan Fisik Penting, bangun ekonomi juga penting tetapi membangun mental akhlak masyarakat agar masyarakat kita punya martabat punya paham yang benar juga sangat penting,” Tambahnya.
Sehingga DPRD juga mendoro kepada Pemkab agar tidak hanya memberikan semangat kerja keras, akan tetapi juga harus diimbangi dengan anggaran agar dalam pelaksanaan kegiatan juga bisa dilakukan dengan baik.
Hal ini juga diungkapkan oleh Gus Huda atau KH Alamul Huda selaku ketua MUI Kabupaten Bojonegoro, dan juga FKUB Bojonegoro yang mana dalam pelaksanaan kegiatan masih menggunakan anggaran iuran anggota, karena tidak didukungnya anggaran dari pemerintah Kabupaten Bojonegoro. (SAS/Red)