Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Polemik terkait bingkisan paket lebaran dari Pemkab Bojonegoro, semakin memanas. Pasalnya saat ini Kepala Desa Kepohkidul, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, tengah dilaporkan oleh Irsyadul atas dugaan penghasutan yang mengarah pada pengambilan paksa atas bingkisan paket tersebut. Selasa (25/05/21).
Atas adanya polemik tersebut suarabojonegoro.com, menelusuri atas dugaan tersebut dan mengkonfirmasi kepada Warsito, salah satu warga setempat yang sekaligus ikut mengambil bingkisan bersama warga yang lainnya.
“Ia saya ikut ngambil, tapi tidak Menjarah atau ambil paksa, dan tidak ada yang melarang,” katanya.
Dirinya menceritakan, kejadian awal bermula saat dirinya mendengar bahwa ada orang yang akan membagikan bingkisan. Namun secara dirinya tidak tahu itu bingkisan apa dan darimana. Mendapat informasi tersebut selanjutnya Warsito, menelepon, Samudi, selaku Kepala Desa setempat dan memberitahukan bahwa ada orang yang akan membagi bingkisan.
“Yang memberitahu petinggi (kepala desa.red) itu saya. Dan katanya kalau ada bingkisan suruh minta,” ujarnya.
Warsito, juga membenarkan jika posisi mobil yang membawa bingkisan tersebut terparkir di halaman rumah kepala dusun. Dan saat dirinya datang ke lokasi mobil sudah dibuka oleh pemiliknya.
“Warga yang mau sholat magrib ikut minta semua. Tapi bingkisan itu ngak habis, masih ada sisanya,” jelasnya.
Waktu warga mengambil bingkisan tersebut, lanjutnya tidak ada protes atau teguran dari pemilik atau yang membawa bingkisan tersebut.
“Tidak mempersilahkan. Pintunya (pintu mobil.red) dibuka, udah warga minta dan ngambil,” tambahnya.
Dirinya mengaku tidak terima jika warga Kepohkidul, dianggap menjarah bingkisan tersebut. Karena dia bersama warga yang lainnya tidak tahu jika bingkisan tersebut milik Pemkab Bojonegoro, karena yang ia tahu bahwa waktu itu ada orang dermawan yang sedang membagi bagikan bingkisan idul Fitri.
“Ya ngak terima kalau dibilang menjarah, lawong orangnya ada disitu,” imbuhnya.
Ia menjelaskan jika dalam bungkusan tersebut berisikan beras, minyak goreng, sarung, roti dan selembar yang ada gambar Bupati Anna Muawanah.
“Kalau tulisannya saya ngak baca,” pungkasnya. (Bim/red).
*) Foto: Dokumen Saat Warga Mengambil Sembako dari Mobil