Rumah Burung Hantu, Untuk Tangani Hama Tikus Agar Petani Tak Tergantung ‘Setrum’ Berbahaya

Reporter : Sasmito

SuaraBojonegoro.com – Untuk menghindari bahaya dari sengatan aliran listrik yang berbahaya dan dapat menghilangkan nyawa seseorang jika terjadi kelalaian dari pemasangan aliran listrik untuk jebakan tikus karena alasan banyaknya hama tikus yang merusak dan memakan tanaman milik petani.

“Burung hantu sebagai Solusinya” kata Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai NasDem (Nasional Demokrat) Kabupaten Bojonegoro, Soehadi Moeljono, Senin (9/11/3020) saat melakukan kegiatan menjelang HUT Partai NasDem ke 9.

Menurut Soehadi Moeljono ini bahwa mengatasi persoalan banyaknya hama tikus, selayaknya para petaniĀ  mau menggunakan pola pikir tradisional yang memang mampu untuk memberikan yang tebaik, yaitu dengan memasang rumah rumah burung hantu di persawahan, sehingga akan dihinggapi burung hantu dan bisa untuk membasmi tikus di sawah yang dapat menganggu tanaman warga.

Baca Juga:  Atasi Serangan Hama Pertanian Dengan Burung Hantu di Kecamatan Kedewan

Sebagai upaya untuk memberikan semangat dan juga membantu para petani dari gangguan gama tikus, DPD Partai Nasdem memberikan bantuan Puluhan Rumah Burung hantu (Rubuha) pada petani untuk dipasang di area persawahan milik mereka.

Bantuan Rubuha tersebut diserahkan oleh Ahmad Suyono selaku Anggota DPRD Bojonegoro dari Dapil II yang berasal dari Partai NasDem kepada para petani dengan harapan mampu menjadikan solusi petani untuk memerangi hama tikus yang meresahkan.

“Harapan kami bahwa apa yang dilakukan oleh Partai Nasdem mampu memberikan solusi di Masyarakat guna peningkatan kesejahteraan para petani untuk perubahan ekonomi yang lebih baik,” Ungkap Soehadi Moeljono.

Pria yang pernah menjabat sebagai sekretaris Daerah Pemkab Bojonegoro ini menyampaikan juga bahwa di HUT Nasdem yang ke 9 ini berbagai kegiatan yang berupaya memberikan edukasi dan juga saran serta tindakan langsung dilakukan seperti grebek tikus dan lainnya yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. (SAS/Red)