suarabojonegoro.com – Kalimantan merupakan salah satu provinsi yang banyak menyumbang oksigen bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, dengan diketahuinya jumlah oksigen di Kalimantan yang berjumlah tidak sedikit dengan didukungnya total luas area lahan yang mencapai 157.983 KM2 berdasarkan sensus pada tahun 2010.
Dengan didukungnya hutan di Kalimantan Tengah yang memiliki luas di antaranya yaitu hutan produksi terbatas (3,3 juta Ha) hutan produksi tetap (3,8 juta Ha) hutan produksi dapat dikoverensi lahanya adalah (2,5 juta Ha) hutan lindung (1,3 juta Ha) dan areal sebesar (2,7 juta Ha) hutan adat (600 Ha).
Namun nampaknya hutan di Kalimantan Tengah sudah berkurang akan kadar oksigennya dikarenakan faktor-faktor yang memicu terjadinya kerusakan hal itulah yang menyebabkan kurangnya oksigen di Kalimantan Tengah .
Hal ini didukung dengan adanya proyek-proyek seperti percepatan infrastruktur, pelebaran jalan yang harus mengorbankan beberapa pohon untuk ditebang, kemudian apakah Anda sempat berpikir berapakah pohon yang menjadi korban dari proyek-proyek yang sedang dijalankan itu? Bayangkan saja ketika 2-5 meter dibutuhkan untuk perlebaran jalan misalnya, itu sudah mengorbankan paling tidak 5-6 pohon per 2 meternya, bukan hanya pohon yang menjadi korban melainkan juga mengorbankan luas area tanah yang jumlahnya tidak sedikit melainkan berhektar-hektar.
Bukan hanya percepatan pembangunan infrastruktur di mana yang juga menjadi faktor pemicu kurangnya oksigen di Kalimantan Tengah, faktor lain yaitu pertambangan, alih fungsi lahan dengan membuka lahan baru demi pembangunan industri seperti Industri minyak kelapa sawit serta kebakaran hutan yang terjadi.
Hal ini dapat berdapak buruk bagi satwa lindung di Kalimantan Tengah yang jumlahnya sudah mulai langka. Apalagi salah satu daerah di Kalimantan Tengah akan menjadi ibu kota negara, tentu hal ini akan berdampak buruk bagi satwa lindung di mana pasti akan ada pembangunan gedung-gedung tinggi dan perkantoran untuk menunjang fasilitas-fasilitas yang ada di Kalimantan Tengah agar dapat dikatakan pantas menjadi Ibu kota.
Semua itu tidak ada bukti yang kongkrit dan tidak memiliki dampak apa-apa terhadap infrastruktur, nyatanya masih ada ketimpangan sosial di Kalimantan sendiri di mana pencahayaan saja masih kurang hal ini ditinjau dari foto satelit NASA berbeda dengan pulau Jawa. Seperti kita ketahui oksigen banyak dilepas dari tanaman, dan air banyak ditampung di sekitar akar tanaman. Dengan tanaman ekosistem bisa terjaga, rantai makanan seimbang juga mampu meminimalisir dampak global warming yang saat ini mulai terasa di sekitar kita. Namun, kenyataan tidak berbanding lurus dengan tindakan seharusnya. Perambahan hutan sembarangan mulai terasa.
Oleh karena itu, perlunya penyelesaian masalah untuk hal tersebut demi menjaga hutan beserta oksigen yang ada di Kalimantan Tengah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan upaya 1 Pohon 1000 Makna untuk Kalimantan Tengah sebagai langkah awal melakukan reboisasi terhadap lingkungan hidup.
Jalur-jalur hijau di kota diperbanyak, hingga gerakan penanaman dari dunia pendidikan dan lingkungan hidup. Gerakan tersebut tentu harus dipahami dengan baik oleh setiap masyarakat. Hal yang tidak kalah penting adalah pemahman tentang jenis pohon apa yang akan ditanam juga perlu dipahami, sehingga gerakan tersebut memiliki makna bagia Kalimantan Tengah. Adapun jenis pohon yang dapat digunakan untuk penghijauan umumnya memilki kriteria sebagai berikut:
1. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinar matahari penuh. Dengan kondisi rindang dan mampu menyerap karbonmonoksida dan polusi udara lainnya.
2. Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang cepat tumbuh tingginya.
3. Bila terbakar atau dipangkas/ditebas atau rusak ringan, mudah tumbuh tunas lagi.
4. Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan kekeringan
5. Pohon mudah dicari atau diakses dari daerah-daerah lain.
6. Khusus untuk penghijauan ditambah lagi dengan syarat harus disenangi oleh rakyat/masyarakat, sehingga merangsang mereka untuk menanam dan memeliharanya karena bermanfaat.
7. Dapat digunakan untuk menyimpan debet air dan menjaga lingkungan hidup di sekitarnya.
Dari sekian kriteria yang telah diulas di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pohon yang dibutuhkan untuk ditanam di Kalimantan Tengah meliputi yaitu pohon angsana (Pterocarpus indicus) yang memiliki kapasitas karbon 11,12 kg/tahun, pohon mahoni (Swettiana mahagoni) yang memiliki kapasitas karbon 295,73 kg/tahun, dan pohon beringin (Ficus benyamina) yang memiliki kapasitas karbon 535,90 kg/tahun.
Perlu kita ketahui dimana satu pohon menghasilkan sekitar 1,2 kg oksigen per hari dan satu orang perlu 0,5 kg oksigen per hari untuk bernapas. Dengan begitu, satu batang pohon dewasa tunggal bisa menunjang kehidupan dua orang, jadi dapat disimpulkan bahwa apabila kita menebang 1 pohon saja akan membunuh sekaligus 2 orang dalam setiap penebangan pohon. Pohon di atas adalah pohon-pohon yang sangat mudah didapat di sekitar kita. Hal ini diharapakan akan mampu mengembalikan peran dan fungsi hutan dalam menyumbang oksigen bagi kehidupan manusia dalam berberapa tahun ke depan. Selain itu, ini merupakan sebuah gerakan penghijaun yang perlu digalakkan kembali mengingat sebagian besar bagian Kalimatan Tengah telah hilang dan beralih fungsi.
Oleh karena itu, gerakan 1 pohon 1000 makna untuk kalimantan tengah ini dmampu menggerakan hati para masyarakat Kalimantan Tengah agar bersama-sama ikut serta mendukung untuk mengembalikan peran dan fungsi Kalimantan Tengah yang dulu disebut sebagai paru-paru dunia.
Katanya kalimantan kaya emas dan batu bara tapi kenyataan yang kita hadapi orang Kalimantan masih hidup menderita listrik saja sering mati dan banyak kita belum punya, sementara di pulau Jawa sampai ke plosok desa sudah licin dengan aspal.
Harta hutan yang kita miliki tetapi bukan untuk dinikmati, orang Kalimantan sendiri kadang diam dan gigit jari, untuk apa kalimantan kaya hutan jika penduduknya saja masih kekurangan papan, bagaimana tidak baru bekerja 3 kubik saja sudah ditangkap petugas keamanan. Oleh karena itu,sebagai putra dan putri bangsa harus mewujudkan kesejahteraan bangsa terutama Kalimantan tengah degan gerakan 1 pohon 1000 makna untuk Kalimantan Tengah. (*)
*)Penulis Adalah Mahasiswi Program Studi Ilmu keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang