Pekerjaan Jalan Rigid Beton Sumberrejo – Kedungadem Diduga Asal-Asalan & Tidak Sesuai Spek

Reporter: Yudianto

SuaraBojonegoro.com – Setelah Proyek peningkatan jalan yang menghubungan Kecamatan Sumberrejo – Kanor menjadi sorotan DPRD Kabupaten Bojonegoro, karena pengerjaan proyek jalan rigid beton tersebut perencanannya diduga asal-asalan.

Dalam Sidak Anggota Komisi D DPRD Bojonegoro, dan seperti yang disampaikan Shofiudin, bahwa Pembangunan jalan itu tidak menggunakan strous (pondasi jalan). Padahal ini pekerjaan beton rigid beton, pekerjaan yang lain saja yang menggunakan strous itu rawan ambrol, sedangkan diproyek ini diindikasi tidak menggunakan. “Saya menilai perencanaan dari dinas kurang tepat dan asal-asalan,” Kata Goes Shofi apaan akrabnya.

Gencarnya sorotan dan kritikan terkait Proyek peningkatan jalan yang menghubungan Kecamatan Sumberrejo – Kanor yang belum mereda, kini muncul lagi informasi dan temuan di lokasi pengerjaan jalan Rigid beton yang menghubungkan Kecamatan Sumberrejo – Kedungadem, tepatnya mulai ruas jalan di Desa Tlogoagung – Kepoh Kidul. Rabu (1/7/2020).

Dari data yang dihimpun Media ini melalui Wak wartawan bahwa Pengerjaan peningkatan jalan rigid beton diruas tersebut diduga tidak sesuai sepeksifikasi, pasalnya dalam RAB menggunakan beskos A namun dalam pelaksanaanya di duga menggunakan Beskos B, selisih harga dari jenis beskos tersebut cukup signifikan, sehingga dari penyiasatan beskos saja itu diduga sudah meraup keuntungan puluhan juta.

Baca Juga:  Pelaksana Proyek Jalan Rigid Beton Bulu - Drenges Bantah Tak Ada Pengurangan RAB, Pengerjaan Dengan Sistem Blok

Indikasi pengurukan untuk lapisan atas pondasi (LPA) Ini yang diduga tidak sesuai sepeksifikasi, akan mempengaruhi mutu dan kualitas pekerjaan.

Tak hanya pengurukan yang diduga tak sesuai spek, untuk meraup keuntungan yang lebih besar ditengarai pada besi dowel sambungan rigid diduga ada pengurangan besi pasalnya jarak sambungan dowel satu dengan lainya terlaly lebar,.

Dowel di bagian sambungan ini berfungsi untuk mengkondisikan masing – masing plat beton jika terjadi lenting akibat pemuaian dan penyusutan.

Selain itu Fungsi umum dari tipe sambungan yang adalah untuk mengantisipasi munculnya retakan yang disebabkan oleh faktor alamiah di dalam maupun dari luar plat beton serta keadaan jalan. Meliputi; pemuaian, suhu, air, getaran, padat atau tidaknya kendaraan di atasnya dan lain – lain.

Baca Juga:  Wabup Bojonegoro Sisir Proyek Pembangunan Jalan, Bentuk Komitmen Jaga Kualitas

Pada umumnya jalan beton punya banyak sambungan, tujuannya dibuat begitu bukan semata – mata hanya untuk mepermudah pekerjaan saja. Namun bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dari jalan berplat beton itu sendiri.

Pada tipe sambungan ini besi dowel pasti digunakan. Pasalnya hanya pada sambungan kontruksi sajalah sebuah sambungan dibuat agar pada tiap dua segmen beton yang terhubung dapat saling menyesuikan diri terhadap keadaan jalan.

Rendahnya pengawasan dari pihak terkait membuat pelaksanaan pekerjaan tersebut jauh seperti yang di harapakan, padahal alokasi anggaran untuk pekerjaan tersebut cukup fantastis, yakni milyaran rupiah.

Hingga berita ini Tulis, pihak ke tiga maupun Kabid Jalan PU Bina marga Kabupaten Bojonegoro Jakfar Sidik menegaskan
bahwa untuk beskose Sesuai uji laboratorium LPA menggunakan A.

Sementara pihak rekanan hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban, ketika di konfirmasi melalui akun WhatsAppnya juga tidak menjawab. (Yud/Sas)