Reporter: Arum Sekar
SuaraBojonegoro.com – Rukyatnya Muhammadiyah dengan cara Rukyat Bil Ilmi dengan cara menghisap yaitu dengan menghitung tidak rukyat dengan mata telanjang maka dengan rukyat bil ilmi (rukyat dg cara hisap) yang di lalukan oleh tim rukyat Muhammadiyah, memastikan Muhammadiyah menentukan hari raya idul fitri jatuh tgl 24 Mei 2020.
Hal ini sesuai dengan hasil hisap di bawah ini : bahwa Hisab Awal Bulan Syawal 1441 H Data EPHIMERIS HISAB RUKYAT.
Lintang Lokasi : – 6^ 52’ Lintang Selatan
Bujur Lokasi : 112^ 21’ Bujur Timur
Bujur Daerah : 105
Markas Tanjung Kodok Paciran – Lamongan
Ijtimak akhir bulan Romadlon Terjadi pada Hari Sabtu dini hari Tanggal 23 Mei 2020
Jam : 00 : 41 : 56.83 WIB. (Ijtimak Qoblal Fazar)
Keadaan Hilal pada tanggal 22 Mei 2020 /
29 Romadlon 1441 H
Matahari Tenggelam dilokasi rukyat pada hari itu Jam : 17 : 21 : 17.48 WIB
Tinggi Hilal Hakiki : – 3^ 25’ 14,65” (Di Bawah Ufuq)
Tinggi Hilal Mar’i : – Dibawah Ufuq
Lama Hilal diatas Ufuq : – (Di Bawah Ufuq)
Umur Bulan : – dibawah Ufuq
Azimut/ arah Bulan : – 16^ 53’ 54,08” di Utara Garis Katulistiwa
Azimut / arah Matahari : -20^ 32’ 34,49” di Utara Garis Katulistiwa
Selisih Azimut Matahari dan Bulan : 3 Derajad 38 menit 40,42 detik
Kesimpulan dari data bulan tanggal 22 Mei 2020
Disampaikam oleh Drs. H. Sholikin Jami, SH MH, selaku Wakil ketua PD Muhammadiyah Bojonegoro bidang hikmah dan kebijakan publik
Bahwa adalah hilal masih dibawah Ufuq dan tidak mungkin bisa berhasil merukyat hilal.
Sedangkan Keadaan Hilal pada tanggal 23 Mei 2020 /
30 Romadlon 1441 H
Matahari Tenggelam dilokasi rukyat pada hari itu Jam : 17 : 21 : 16.52 WIB
Tinggi Hilal Hakiki : 7^ 3’ 29,60” (Di Atas Ufuq)
Tinggi Hilal Mar’i : 6^ 36’ 21,88” (Di Atas Ufuq)
Lama Hilal diatas Ufuq : 26 Menit 25,46 Detik (Di Atas Ufuq)
Umur Bulan : 16 jam 40 Menit
Hilal Tenggelam : jam 17^ 47’ WIB
Azimut/ arah Bulan : 21^ 38’ 17,56” di Utara Garis Katulistiwa
Azimut / arah Matahari : 20^ 44’ 4,69” di Utara Garis Katulistiwa
Selisih Azimut Matahari dan Bulan : 0^ 54’ 12,88”
Posisi Hilal saat matahari tenggelam : Hilal pada hari Sabtu Malam Ahad tanggal 23 Mei 2020
Diterangkan bahwa InshaAllah berhasil dirukyat Hilal akan terlihat di Utara Garis katulistiwa yang berada diUtara matahari dengan keadaan sedikit condong keutara tetapi lebih tegak keatas.
Lalu Kapan mulai Tanggal 1 Syawal 1441 H, ?
“Menurut Hisab oleh karena saat ijtimak terjadi pada hari Sabtu tanggal 23 Mei 2020 tersebut, saat Matahari tenggelam seluruh kawasan NKRI hilal sudah diatas Ufuq, maka secara Hisab, umur bulan Romadlon 1441 H tahun ini di hukumi dengan 30 hari, sehingga tanggal 1 Syawal 1441 H akan bertepatan dengan hari Ahad tanggal 24 Mei 2020 ,” Terang Sholikin Jamik.
Lalu yang menjadi pertanyaan krusial selanjutnya, mungkinkah Hilal saat ijtimak terjadi pada tanggal 29 Romadlon 1441 H (Jum’at 22 Mei 2020) Hilal bisa dirukyat,..?
Dijelaskan juga, dalam tim hisab yang dianut Muhammadiyah, Hilal tidak akan bisa terlihat pada tanggal 29 Romadon 1441 (Jum’at 22 Mei 2020) tersebut, karena dikawasan Indonesia dan sebagian besar negara negara muslim didunia ijtimak belum terjadi sehingga harus dengan jalan Istikmal (menggenapkan 30 hari),
Akan tetapi ketika pada hari Sabtu tanggal 23 Mei 2020, data Matahari dan bulan ketika tanggal 30 Romadlon 1441 H hilal sudah tinggi sekali dan akan kemungkinan seluruh belahan dunia yang dihuni kaum muslimin akan banyak yang berhasil melihat hilal, karena ketinggian hilal Hakiki sudah 7 Derajad 3 menit 29,60 detik
“Menurut tim Hisab Muhammadiyah sudah tidak ada pilihan lagi dengan kata lain penetuan 1 Syawal 1441 akan ditetapkan bertepatan dengan hari Ahad tanggal 24 Mei 2020, karena tidak akan mungkin umur bulan itu melampui 31 hari,” Lanjut Pria yang juga Panitera Pengadilan Agama ini.
Dengan demikian pemegang otoritas kebijakan penentuan sidang Isbat Awal Syawal tahun ini akan secara aklamasi menentukan awal bulan Syawal tahun 1441 ini dengan tidak ada perbedaan yaitu tanggal 1 Syawal 1441 akan jatuh hari Ahad tanggal 24 Mei 2020. (Rum/Sas)