Oleh : Sinta Romadhon
SuaraBojonegoro.com – Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini menyebabkan dampak yang signifikan pada setiap aspek kehidupan manusia. Negara Indonesia merupakan salah satu dari negara yang terkena dampak perkembangan iptek tersebut. Pada saat ini persebaran iptek sangatlah cepat, didukung dengan jaringan informasi dan komunikasi berupa internet yang mudah diakses oleh semua orang dari berbagai penjuru dunia maka iptek akan tersebar luas. Pengembangan iptek banyak terjadi terutama di negara-negara barat yang maju seperti Inggris, Amerika, Belanda, dsb.
Iptek tersebut tersebar sampai ke Indonesia, tentunya mengandung berbagai muatan nilai dari negara pengembang iptek tersebut. Nilai tersebut tentu tidak hanya berisikan nilai positif saja, tetapi mengandung nilai negatif. Nilai tersebut terkadang berbenturan dengan nilai-nilai bangsa Indoesia, artinya nilai tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Sebagai contoh perkembangan internet dari negara barat yang banyak mengandung konten pornografi, konten pornografi tersebut mudah diakses oleh orang Indonesia, tetapi konten pornografi tersebut tidaklah sesuai dengan nilai-nilai Bangsa Indonesia. Bangsa Indoensia memilki Pancasila yang dijadikan sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehdiupan berbangsa dan bernegara, pancasila dapat dijadikan sebagai landasan nilai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan itu maka setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang tersebar di Indonesia sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia dan tidak ada lagi suatu iptek yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung di Pancasila.
Menurut saya dalam menyikapi perkembangan iptek yang sangat cepat dan luas, hendaknya bangsa Indonesia harus memahami dan menjadikan pancasila sebagai titik acuan ketika mengembangkan iptek maupun memakai suatu iptek. Dengan menerapkan pancasila dalam setiap itek, maka diharapkan bangsa Indonesia memiliki iptek yang berlandaskan pancasila. Saat ini masyarakat tidak bisa lepas dari teknologi informasi oleh sebab itu masyarakat harus lebih bijak dalam menggunakan atau memanfaatkan teknologi informasi tersebut dan sebaiknya gunakan untuk hal-hal yang positif seperti dibidang pendidikan, ekonomi, politik dan bidang lainnya.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkan masuknya berbagai macam pengaruh dari luar, seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat yang gaya hidup bangsa barat bertentangan dengan nilai yang ada didalam Pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan akan menyebabkan nilai Pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan habis tergilas budaya barat yang berkembang. Arus globalisasi begitu cepat merasuk kedalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh ini sudah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim, bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Padahal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek, tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Mereka menjadi korban teknologi dimana teknologi dapat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau jadi apa generasi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak. Hubunganya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat, dimana generasi muda merupakan penerus masa depan bangsa.
Pancasila merupakan titik acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indoneia. Dalam perserbaran iptek ke Indonesia pastinya masih mengandung nilai-nilai budaya barat atau nilai dari pembuat iptek tersebut yang terkadang berisikan nilai yang bertentangan/tidak sesuai dengan nilai budaya bangsa Indonesia. Untuk itu pancasila dibutuhkan sebagai acuan agar nilai-nilai yang tidak sesuai dengan pancasila dibuang, sehingga bangsa Indonesia tidak terpengaruhi dan tetap memiliki ciri khas atau identitas sebagai Bangsa Indonesia.
Apakah kita menyadari bahwa kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi di sekitar kita ibarat pisau bermata dua, di satu sisi IPTEK memberikan kemudahan untuk memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan yang dihadapi, tetapi di pihak lain dapat membunuh, bahkan memusnahkan peradaban umat manusia. Contoh yang pernah terjadi adalah ketika bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia Kedua. Dampaknya tidak hanya dirasakan warga Jepang pada waktu itu, tetapi menimbulkan traumatik yang berkepanjangan pada generasi berikutnya, bahkan menyentuh nilai kemanusiaan secara umum. Nilai kemanusiaan bukan milik individu atau sekelompok orang atau bangsa semata, tetapi milik bersama umat manusia (Kuntowijoyo, 2006: 4). (**)
*) Penulis Adalah Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Malang