suarabojonegoro.com – Sejak akhir tahun 2016 lalu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bojonegoro muali menajamkan peran Koordinator Olahraga Kecamatan (KOK). KOK sendiri berfungsi cukup penting, yakni untuk memaksimalkan deteksi dini keberadaan atlet berbakat yang berada di desa-desa. Sehingga, meski berlokasi jauh dari kota, keberadaan mereka tetap terpantau.
“Ada banyak manfaat KOK, itu untuk memaksimalkan pencarian atlet”, kata Ketua KONI Bojonegoro, Luqman Wafi.
Dirinya menjelaskan, ada sejumlah poin tugas dan fungsi KOK yang hampir sama dengan KONI Kabupaten. Jika KONI Kabupaten menghimpun dan mematangkan atlet-atlet olahraga daerah, maka KOK berfungsi mencari s
ekaligus mendeteksi keberadaan atlet yang luput dari penjaringan pihak sekolah.
Wafi merinci, ada sekitar 4 poin tugas KOK yang tidak kalah dengan KONI Kabupaten. Ini untuk membangun akses dari desa-desa ke Kabupaten. Dalam hal ini KONI Kabupaten. Empat poin tersebut diantaranya adalah :
Pertama, KOK mampu memediasi kegiatan-kegiatan oelahraga di Kecamatan dengan Kabupaten. Dalam hal ini KONI Kabuapten. Maksutnya, setiap kali KONI Bojonegoro memiliki agenda olahraga yang berhubungan dengan pencarian atlet, KOK bisa mengambil peran sebagai penjaring atlet di wilayah Desa masing-masing.
Kedua, KOK berfungsi menghidupkan dan mengarahkan atmosfer olahraga di dalam lingkup Kecamatan.
Ketiga, KOK berfungsi memonitor sekaligus mendeteksi lebih dini bakat dan talenta olahraga yang dimiliki anak-anak Desa di Kecamatan tersebut. Dalam hal ini KOK bertugas menjebatani sekaligus mengkoordinasikan bakat tersebut pada Cabang Olahraga(Cabor) bersangkutan.
Keempat, KOK harus berkoordinasi dengan guru olahraga, Kepala Desa, hingga pemuda Desa di Kecamatan tersebut berkaitan prihal olahraga. Ini diharap ada hubungan baik antar KOK dan tokoh masyarakat olahraga setempat. Sehingga, kehidupan olahraga terus berjalan.
“Keberadaan KOK sudah sesuai perintah peraturan dasar atau peraturan rumah tangga KONI”, imbuhnya.
Dengan demikian, dirinya berharap pro
ses pencarian atlet bisa maksimal. Sebab, penjaringan atlet berbakat tidak hanya dilakukan pihak sekolah saja. Mengigat, dengan adanya pihak Kecamatan yang ikut berperan mencari sekaligus mendeteksi keberadaan atlet, tentu Bojonegoro tidak akan kekurangan bakat. (Bim/lis)