Sinergi Nilai Kejawen dan Islami Dalam Sedekah Bumi di Situs Angling Dharma

Kontributor: Agus Umar Farauq

SuaraBojonegoro.com – Ditengah kesibukan mencari nafkah, Warga desa Wotan Ngare, kecamatan kalitidu Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro menggelar ‘Manganan’ atau sedekah bumi (30/08/19).

Tradisi tersebut dilaksanakan dengan maksud meminta keselamatan, petunjuk, perlindungan dan rizki dari Sang Maha Kuasa. Khususnya mengharapkan tanaman menjadi subur, serta hasil panen melimpah.

Bentuk acara sedekah bumi, terbilang masih seperti tahun sebelumnya, awalnya warga berkumpul di petilasan Angling Dharma sambil membawa berkat, jajanan pasar yang ditaruh diatas “jodang” seperti tempat khusus dan dipungkasi dengan tahlil serta do’a bersama. Rangkaian kegiatan bermula dari situs Angling Dharma, setelah jum’atan dilanjutkan manganan yang kedua di Sendang Wotan kemudian yang ketiga ke Sendang Dongmas.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas dan Babinsa Sugihan Kecamatan Temayang Kompak Hadir Dalam Sedekah Bumi

Selain diramaikan masyarakat sekitar, gelaran ini juga dihadiri oleh Perangkat Desa, BPD serta segenap tokoh masyarakat dan tokoh Agama serta masyarakat sekitar desa.

Salah seorang warga Ely Ernawati mengatakan bahwa dirinya selalu mengikuti manganan setiap tahun, di tempat saya selalu bawa ambeng berupa berkat dan jajan pasar, berharap keberkahan dari Tuhan menyertai keluarganya.

“Diakhir tahun menjelang awal tahun ini kita harus selalu ingat asal kita dari mana, dan nanti mati kemana, semoga Gusti Allah selalu menyertai do’a kita” tegas mbah Karim selaku ketua panitia pelaksana.

Sedekah bumi ini terasa cukup sakral, nuansa perpaduan ajaran agama Islam dengan kejawen yang tertata dalam ritual ini dilaksanakan.

Baca Juga:  Nyadran Desa Deru, Pembukaan Pring Watu

Usai melaksanakan ritual disitus masyarakat muda maupun tua bersih bersih lokasi lalu membubarkan diri dengan penuh suasana gotong royong. (AUF/SB)