Pokja Kebudayaan Serahkan Hasil Kajian Program Kemendes

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Setelah melakukan pendampingan selama berbulan-bulan, akhirnya Kelompok Kerja Kebudayaan Bojonegoro menyerahkan hasil evaluasi dan kajian Pogram Pilot Inkubator Inovasi Desa dan Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID PEL) di Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo dari Kementerian Desa (Kemendes). Jumat (09/08/19).

“Secara garis besar, pada awal kami berperan sebagai desainer dan pendamping. Setelah konsepnya jadi, perjalanannya dilakukan oleh tim dari desa. Hingga pada akhir Juli ini, kami melakukan pengkajian dan menyatakan layak,” kata Ramon Pareno, selaku Wakil Ketua Pokja Kebudayaan Bojonegoro.

Hal itu sekaligus mendorong tim desa untuk segera merealisasikan segala hal yang telah direncanakan. “ini kerja panjang, sejak tahun lalu. Dan Alhamdulillah pada tahun ini sudah mendekati realisasi,” kata Sufyan Tirta, selaku koordinator tim dari Desa Pejambon.

Baca Juga:  Pelatihan Keterampilan Gratis untuk Manfaatkan Potensi Desa

Diharapkan, pada pertengahan tahun depan, Desa Pejambon telah memiliki destinasi unggulan. Secara umum, desain inovasi desa untuk Desa Pejambon adalah berupa sentra kegiatan yang melibatkan masyarakat desa.

“Konsepnya wisata, ada wisata tengah sawah, museum pertanian, sarana bermain, outbound, outlet UKM dan IKM dan masih banyak lagi,” jelasnya.

Sementara itu, Eko Priyatno, selaku salah satu tim inkubator dari Pokja Kebudayaan Bojonegoro, mengatakan bahwa dirinya dan teman-teman dari kalangan seniman serta budayawan siap bersama-sama mensukseskan program tersebut. “Mungkin kita akan melakukan semacam Pejambonisasi untuk kawasan lain yang ada di Bojonegoro. Karena ternyata tidak semua pengelola potensi desa mengetahui adanya program pusat ini,” jelasnya.

Baca Juga:  Bersama Kades di Kepohbaru Wabup Bojonegoro Ajak Tingkatkan Potensi Desa

Berkaitan dengan hal tersebut, Desa Pejambon berhak mendapatkan kucuran dana dari pusat. Yang nilainya di kisaran Rp 1.3 Miliar guna mewujudkan konsep inovasi desa di sektor wisata. (Bim/red).