Inilah Desa Yang mengalami Kesulitan Air Bersih di Bojonegoro

Reporter : Sari.w

SuaraBojonegoro.com – Sebanyak 47 Rit Air bersih terus di gelontorkan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bojonegoro di wilayah Desa di beberapa kecamatan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Senin (5/8/19).

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terdapat 19 Kecamatan dan 74 desa yang berpotensi mengalami kekeringan ditahun 2019.

Disampaikan oleh Sekretaris BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia, S.Sos saat melakukan monitoring pendistribusian air bersih di Dusun Sambungrejo Desa Sumberjokidul Kecamatan Sukosewu bahwa sejak dua pekan ini, BPBD sudah melakukan pendistribusian air bersih di beberapa titik diwilayah Kabupaten Bojonegoro yang terdampak kekeringan.

“Sampai dengan akhir juli terdapat 19 Desa di 11 Kecamatan yang sudah mengirimkan surat kepada BPBD untuk mendapat pasokan air bersih,” terangnya.

Baca Juga:  Hendak Selamatkan 2 Anak, Pria Ini Malah Tenggelam di Sungai Begawan Solo Kasiman

Adapun Desa yang hingga saat ini mengalami kekeringan di antaranya adalah Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru, Desa Ngeper Kecamatan Padangan, Desa Kedungsari, Bakulan dan Pandantoyo Kecamatan Temayang. Desa Bareng dan Siwalan Kecamatan Sugihwaras. Desa Gamongan Kecamatan Tambakrejo. Sedangkan untuk Kecamatan Ngraho kekeringan melanda di 3 desa yakni Desa Sugihwaras, Luwihaji dan Nganti. Desa Sukowati Kecamatan Kapas, Desa Pelem Kecamatan Purwosari. Kecamatan Sumberejo meliputi Desa Tlogohaji, Sumberharjo dan Kayulemah. Desa Sambeng dan Kasiman Kecamatan Kasiman dan Desa Sumberjokidul Kecamatan Sukosewu.

Dari daerah yang mengajukan permintaan air bersih sudah terlayani semuanya sesuai jadwal yang telah dibuat BPBD. Rata rata 3-4 drooping air bersih sudah dilakukan diwilayah desa desa tersebut. sampai dengan hari ini, menurut Nadif Ulfia, BPBD sudah mengirimkan 47 rit air bersih.

Baca Juga:  Longsor Bojonegoro Dibeberapa Titik, BPBD Lakukan Assesment

“BPBD ditahun 2019 ini mengalokasikan anggaran 200 juta rupiah untuk air bersih atau sekitar 500 tangki air bersih. Selain itu diterapkan pula sistem tandon didesa terdampak kekeringan sehingga memangkas waktu dan meningkatkan jangkauan titik distribusi,” terang Ulfa.

BPBD akan melayani pengiriman air setelah adanya surat permohonan dari desa dengan mengetahui kecamatan. Jadi yang saat ini mendapatkan dropping air bersih adalah desa desa yang telah mengajukan permintaan. (Lis/AR)