Masyarakat Ngujung Temayang Saksikan Launching KPM

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Ratusan masyarakat Petani Bojonegoro menyaksikan secara langsung Louncing Kartu Petani Mandiri (KPM) di lapangan Desa Ngujung, Kecamatan Temayang. Rabu (24/07/19).

Dalam peluncuran KPM ini turut dihadiri Forkopimda, Para Kepala SKPD, serta 2000 petani dari perwakilan Kelompok Tani dari 28 Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.

Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabeth mengatakan KPM yang masuk dalam progam Progam Petani Mandiri (PPM) ini adalah satu dari tujuh belas progam unggulan dari Pemkab Bojonegoro.

Dalam sambutannya, perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial ini juga meminta maaf kepada para petani dan Bupati Bojonegoro lantaran baru bisa melauncing KPM. Sebab, dari Bupati sendiri sebenarnya mengintruksikan sejak lama namun baru bisa terwujud.

“Kita minta maaf baru bisa merealisasikan progam ini, sebenarnya ibu bupati sudah menyuruh sejak awal,” ungkapnya.

PPM sendiri adalah dana hibah. Sehingga program ini tidak dapat di akses setiap tahun. Dengan KPM ke depannya bisa digunakan untuk pelatihan, beli pupuk, hasil panenya akan dibeli oleh BUMDes masing-masing, asuransi gagal panen dan dapat digunakan untuk mengakses beasiswa.

Baca Juga:  Aneh, KPM Gayam Selama Ini Menggesek BPNT di Kedungadem, Camat Gayam Katakan Baru Ada 2 Mesin Gesek ATM

Sementara itu, Bupati Bojonegoro, Anna Muawannah menjelaskan jika ada petani yang belum terdaftar di kelompok tani, bisa membuat kelompok tani dengan tetangganya. Sebab, di dalam peraturan sendiri memperbolehkan setiap desa mempunyai lebih dari 1 kelompok tani.

“Tidak ada pembatasan jumlah kelompok tani, silahkan buat, maksimal 25 anggota. Para petani juga tidak perlu khawatir tentang penyerapan gabah, nanti akan diserap oleh BUMDes masing-masing, silahkan bicara ke Kades untuk membentuk Bumdes nanti kita juga ada anggaran untuk Bumdes tersebut,” tutup Anna Muawannah.

Disisi lain, Ketua Cabang PC PMII Bojonegoro, M. Nur Hayan mengapresiasi atas keseriusan Pemkab dalam realisasi Program (KPM), yang langsung dilouncing oleh Bupati Bojonegoro,

“Kami dari PMII Bojonegoro mengapresiasi keseriusan pemkab atas realisasi program KPM. Dengan di lounching nya KPM ini, menjadi angin segar bagi semua petani untuk ikut andil dalam mengakses program tersebut,” jelasnya.

Baca Juga:  Poltana Mapena, SKK Migas - EMCL Kerjasama Tingkatkan Kapasitas Peternakan Masyarakat

Nur Hayan beserta pengurus yang juga hadir dalam acara tersebut menyatakan kalau seharusnya selain di lounching, Plt dinas pertanian juga menjelaskan ke publik mengenai mekanisme realisasi program PPM. Sehingga masyarakat bisa tercerahkan atas program tersebut.

Menurutnya setidaknya ada beberapa hal yang harus disampaikan oleh Dinas Pertanian, terkait dengan mekanimse realisasi PPM, seperti halnya akses Pelatihan, Pemberdayaan Bumdes, asuransi gagal panen dan akses beasiswa untuk keluarga Petani.

“Setahu saya, di perbub No. 48 tahun 2018 dan perbub No. 20 tahun 2019 belum ada penjelasan mengenai mekanisme realisasi ke empat manfaat tersebut. Hanya menjelaskan manfaat pertama dengan bantuan berupa barang dengan jumlah maksimal 10 juta dan diberikan secara bertahap satu minggu setelah pencairan,” pungkasnya. (Bim/red)